بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
يٰوَيْلَتٰى لَيْتَنِيْ لَمْ اَتَّخِذْ فُلَانًا خَلِيْلًا ﴿٢٨﴾
yā wailatā laitanī lam attakhiż fulānan khalīlā
Wahai, celaka aku! Sekiranya (dulu) aku tidak menjadikan si fulan itu teman akrab(ku),
Tafsir Surah Al-Furqan Ayat: 28
*Setiap orang yang zalim kelak di hari kiamat akan menyesal dengan penyesalan yang sangat, dan ia akan menggigit kedua tangannya seraya berkata seperti yang disitir oleh firman-Nya:
يٰلَيْتَنِى اتَّخَذْتُ مَعَ الرَّسُوْلِ سَبِيْلًا يٰوَيْلَتٰى لَيْتَنِيْ لَمْ اَتَّخِذْ فُلَانًا خَلِيْلًا
( Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul. Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan si Fulan itu teman akrab(ku). ) (Al-Furqan, 25:27-25:28) karena si Fulan memalingkannya dari jalan petunjuk, lalu membawanya ke jalan kesesatan, jalannya orang-orang yang menyeru kepada kesesatan, baik dia adalah Umayyah ibnu Khalaf atau saudara lelakinya (yaitu Ubay ibnu Khalaf) dan lain-lainnya.