بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
هُوَ الْاَوَّلُ وَالْاٰخِرُ وَالظَّاهِرُ وَالْبَاطِنُۚ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ﴿٣﴾
huwal-awwalu wal-ākhiru waẓ-ẓāhiru wal-bāṭin, wa huwa bikulli syai`in 'alīm
Dialah Yang Awal, Yang Akhir, Yang Zahir dan Yang Batin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.
Tafsir Surah Al-Hadid Ayat: 3
Firman Allahﷻ:
هُوَ الْاَوَّلُ وَالْاٰخِرُ وَالظَّاهِرُ وَالْبَاطِنُ
( Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Zahir dan Yang Batin. ) (Al-Hadid, 57:3)
*Ayat inilah yang diisyaratkan oleh hadis Irbad ibnu Sariyah, bahwa ayat ini lebih utama daripada seribu ayat.
*Abu Daud mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abbas ibnu Abdul Azim, telah menceritakan kepada kami An-Nadr ibnu Muhammad, telah menceritakan kepada kami Ikrimah ibnu Ammar, telah menceritakan kepada kami Abu Zamil yang mengatakan, "Aku pernah berkata kepada Ibnu Abbas, 'Coba terka apakah yang sedang kusimpan di dalam hatiku.' Ibnu Abbas balik bertanya, 'Coba terangkan, apakah itu?' Aku menjawab, 'Demi Allah, aku tidak akan mengutarakannya.' Ibnu Abbas berkata, 'Apakah suatu dosa? Lalu Ibnu Abbas berkata, 'Tiada seorang pun yang selamat dari dosa.' Ia mengatakan ini sambil tertawa. Ibnu Abbas melanjutkan, bahwa hingga Allahﷻ menurunkan firman-Nya: ( Maka jika kamu (Muhammad) berada dalam keragu-raguan tentang apa yang Kami turunkan kepadamu, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang membaca kitab sebelum kamu. Sesungguhnya telah datang kebenaran kepadamu dari Tuhanmu. ) (Yunus, 10:94), hingga akhir ayat. Dan Ibnu Abbas berkata lagi kepadaku, "Jika kamu merasakan sesuatu dalam dirimu, maka bacalah firman-Nya: ( Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Zahir dan Yang Batin, dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. ) (Al-Hadid, 57:3).
*Ulama tafsir berbeda pendapat sehubungan dengan makna ayat ini, pendapat mereka kurang lebih ada belasan.
*Imam Bukhari mengatakan bahwa Yahya telah berkata bahwa yang dimaksud dengan Zahir ialah mengetahui lahiriah segala sesuatu. Dan yang dimaksud dengan Batin ialah mengetahui apa yang tersimpan dalam diri segala sesuatu.
*Guru kami Al-Hafiz Al-Mazi mengatakan bahwa Yahya ini adalah Ibnu Ziad Al-Farra, dia mempunyai sebuah karya tulis yang berjudul Ma'anil Qur'an.
*Dan mengenai makna ayat ini banyak hadis yang menerangkannya, antara lain ialah apa yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad. Disebutkan bahwa, telah menceritakan kepada kami Khalaf ibnul Walid, telah menceritakan kepada kami Ibnu Iyasy, dari Suhail ibnu Abu Saleh, dari ayahnya, dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullahﷺ sering membaca doa ini di saat menjelang tidurnya, yaitu:
اللهم رَبَّ السَّمٰوٰتِ السَّبْعِ وَرَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ رَبَّنَا وَرَبَّ كُلِّ شَيْءٍ مُنْزِلَ التَّوْرَاةِ وَالْاِنْجِيْلِ وَالْفُرْقَانِفَالِقَ الْحَبِّ وَالنَّوٰى لَا اِلٰهَ اِلَّا اَنْتَ اَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ كُلِّ شَيْءٍ اَنْتَ اٰخِذٌ بِنَاصِيَتِهٖ اَنْتَ الْاَوَّلُ لَيْسَ قَبْلَكَ شَيْءٌ وَاَنْتَ الْاٰخِرُ لَيْسَ بَعْدَكَ شَيْءٌ وَاَنْتَ الظَّاهِرُ لَيْسَ فَوْقَكَ شَيْءٌ وَاَنْتَ الْبَاطِنُ لَيْسَ دُوْنَكَ شَيْءٌ. اقْضِ عَنَّا الدَّيْنَ وَاَغْنِنَا مِنَ الْفَقْرِ
( Ya Allah, Tuhan Yang Menguasai tujuh langit dan Tuhan yang menguasai 'Arasy yang besar. Ya Tuhan kami, Tuhan segala sesuatu, Yang menurunkan Taurat, Injil, danAl-Qur'an, Yang membelah biji dan benih, tiada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau. Aku berlindung kepada Engkau dari kejahatan segala sesuatu, Engkaulah yang memegang ubun-ubunnya. Engkau adalah Yang Awal, maka tiada sesuatu pun sebelum Engkau. Dan Engkau adalah Yang Akhir, maka tiada sesuatu pun sesudah Engkau. Dan Engkau Yang Zahir, maka tiada sesuatu pun di atas Engkau. Dan Engkau Yang Batin, maka tiada sesuatu pun di balik Engkau. Tunaikanlah dari kami utang-utang kami, dan berilah kami kecukupan dari kefakiran. )
*Imam Muslim meriwayatkannya di dalam kitab sahihnya, bahwa telah menceritakan kepadaku Zuhair ibnu Harb, telah menceritakan kepada kami Suhail yang mengatakan bahwa dahulu Abu Saleh menganjurkan kepada kami bahwa apabila seseorang dari kami hendak tidur, hendaklah ia berbaring pada lambung kanannya, kemudian mengucapkan doa berikut:
اللهم رَبَّ السَّمٰوٰتِ وَرَبَّ الْاَرْضِ وَرَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ رَبَّنَا وَرَبَّ كُلِّ شَيْءٍ فَالِقَ الْحَبِّ وَالنَّوٰى وَمُنْزِلَ التَّوْرَاةِ وَالْاِنْجِيْلِ وَالْفُرْقَانِ اَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ كُلِّ ذِيْ شَرٍّ اَنْتَ اٰخِذٌ بِنَاصِيَتِهٖ. اللهم اَنْتَ الْاَوَّلُ فَلَيْسَ قَبْلَكَ شَيْءٌ وَاَنْتَ الْاٰخِرُ فَلَيْسَ بَعْدَكَ شَيْءٌ وَاَنْتَ الظَّاهِرُ فَلَيْسَ فَوْقَكَ شَيْءٌ وَاَنْتَ الْبَاطِنُ فَلَيْسَ دُونَكَ شَيْءٌ اقْضِ عَنَّا الدَّيْنَ وَاَغْنِنَا مِنَ الْفَقْرِ
( Ya Allah, Tuhan yang menguasai langit, Tuhan yang menguasai bumi, Tuhan yang menguasai Arasy yang besar. Ya Tuhan kami dan Tuhan yang menguasai segala sesuatu, Yang membelah biji dan benih, Yang menurunkan Taurat, Injil, dan Al-Qur'an, aku berlindung kepada Engkau dari kejahatan setiap makhluk yang jahat yang ubun-ubunnya berada di genggaman-Mu. Ya Allah, Engkau adalah Yang Awal, maka tiada sesuatu pun sebelum Engkau; dan Engkau Yang Akhir, maka tiada sesuatu pun sesudah Engkau; dan Engkau YangZahir, maka tiada sesuatu pun di atas Engkau; dan Engkau Yang Batin, maka tiada sesuatu pun di balik Engkau. Maka tunaikanlah dari kami utang-utang kami dan berilah kami kecukupan dari kefakiran. )
*Tersebutlah bahwa Abu Saleh meriwayatkan hadis ini dari Abu Hurairah, dari Nabiﷺ
*Al-Hafiz Abu Ya'la Al-Mausuli telah meriwayatkan di dalam kitab musnadnya, dari Aisyah Ummul Mu'minin hal yang semisal dengan hadis ini. Untuk itu dia mengatakan, telah menceritakan kepada kami Uqbah, telah menceritakan kepada kami Yunus, telah menceritakan kepada kami As-Sirri ibnu Ismail, dari Asy-Sya'bi, dari Masruq, dari Aisyah yang mengatakan bahwa sudah menjadi kebiasaan Rasulullahﷺ memerintahkan kepadanya untuk menggelarkan kasurnya, maka digelarkanlah kasurnya dengan menghadap ke arah kiblat. Dan apabila beliauﷺ merebahkan diri di atasnya, maka beliau jadikan telapak tangan kanannya sebagai bantal, lalu bergumam yang tidak kuketahui apa yang dibacanya. Dan apabila malam hari menjelang akhirnya, maka beliauﷺ mengeraskan suaranya seraya membaca doa berikut:
اللهم رَبَّ السَّمٰوٰتِ السَّبْعِ وَرَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ اِلٰهَ كُلِّ شَيْءٍ وَرَبَّ كُلِّ شَيْءٍ وَمُنْزِلَ التَّوْرَاةِ وَالْإِنْجِيْلِ وَالْفُرْقَانِ فَالِقَ الْحَبِّ وَالنَّوٰى اَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ كُلِّ شَيْءٍ اَنْتَ اٰخِذٌ بِنَاصِيَتِهٖ. اللهم اَنْتَ الْاَوَّلُ الَّذِيْ لَيْسَ قَبْلَكَ شَيْءٌ وَاَنْتَ الْاٰخِرُ الَّذِي لَيْسَ بَعْدَكَ شَيْءٌ وَاَنْتَ الظَّاهِرُ فَلَيْسَ فَوْقَكَ شَيْءٌ وَاَنْتَ الْبَاطِنُ فَلَيْسَ دُوْنَكَ شَيْءٌ اقْضِ عَنَّا الدَّيْنَ وَاَغْنِنَا مِنَ الْفَقْرِ
( Ya Allah, Tuhan Yang menguasai tujuh langit, Tuhan Yang menguasai Arasy yang besar, Tuhan segala sesuatu dan Yang menurunkan Taurat, Injil, dan Al-Qur'an, Yang membelah biji dan benih, aku berlindung kepada Engkau dari kejahatan segala sesuatu yang Engkau pegang ubun-ubunnya. Ya Allah, Engkau adalah Yang Awal yang tiada sesuatu pun sebelum Engkau, dan Engkau adalah Yang Akhir yang tiada sesuatu pun sesudah Engkau; dan Engkau Yang Zahir, maka tiada sesuatu pun di atas Engkau; dan Engkau Yang Batin, maka tiada sesuatu pun di balik Engkau. Tunaikanlah dari kami utang-utang kami, dan berilah kami kecukupan dari kefakiran. )
*As-Sirri ibnu Ismail ini adalah anak lelaki pamannya Asy-Sya'bi, dia orangnya daif hanya Allah-lah Yang Maha Mengetahui.
*Abu Isa alias Imam Turmuzi dalam tafsir ayat ini mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abdu ibnu Humaid dan lainnya yang bukan hanya seorang, tetapi semuanya meriwayatkan hal yang sama. Mereka mengatakan, telah menceritakan kepada kami Yunus ibnu Muhammad, telah menceritakan kepada kami Syaiban ibnu Abdur Rahman, dari Qatadah yang telah mengatakan bahwa Al-Hasan telah menceritakan dari Abu Hurairah yang mengatakan bahwa ketika Nabiﷺ sedang duduk bersama para sahabatnya, tiba-tiba mendung menutupi mereka, maka Nabiﷺ bersabda, "Tahukah kalian, apakah awan ini? Mereka menjawab, "Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui. Nabiﷺ menjawab, "Awan inilah yang menyirami bumi, awan ini digiring menuju ke tempat suatu kaum yang tidak mensyukuri Allah dan tidak pernah berdoa kepada Allah. Kemudian Nabiﷺ bertanya, "Tahukah kalian apakah yang ada di atas kalian? Mereka menjawab, "Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui. Nabiﷺ bersabda, "Sesungguhnya di atas kalian adalah langit yang tinggi yang merupakan atap yang terpelihara dan gelombang yang tertutup. Kemudian Nabiﷺ bertanya, "Tahukah kalian, berapakah jarak antara kalian dan langit itu? Mereka berkata, "Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui. Nabiﷺ bersabda, "Jarak antara kalian dan langit adalah lima ratus tahun. Kemudian Nabiﷺ bertanya, "Tahukah kalian apakah yang ada di atasnya? Mereka menjawab, "Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui. Nabiﷺ bersabda, "Sesungguhnya di atas itu ada langit lagi yang jarak di antara keduanya adalah perjalanan lima ratus tahun, hingga Nabiﷺ menyebutkannya sampai tujuh langit, dan bahwa jarak antara tiap-tiap dua langit sama dengan jarak antara langit dan bumi. Nabiﷺ bertanya, "Tahukah kalian apakah yang ada di atas semuanya itu? Mereka menjawab, "Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui. Nabiﷺ bersabda, "Sesungguhnya di atas semuanya itu terdapat 'Arasy yang jarak antara 'Arasy dan langit (yang ketujuh) sama dengan jarak antara satu langit ke langit yang lainnya. Nabiﷺ bersabda, "Tahukah kalian, apakah yang ada di bawah kalian? Mereka menjawab, "Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui. Nabiﷺ menjawab, "Sesungguhnya yang di bawah kalian adalah bumi. Nabiﷺ bertanya, "Tahukah kalian apa yang ada di bawah bumi? Mereka menjawab, "Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui. Nabiﷺ bersabda, "Sesungguhnya di bawah bumi ini terdapat bumi lainnya yang jarak di antara keduanya sama dengan perjalanan lima ratus tahun, hingga Nabiﷺ menyebutnya sampai tujuh lapis bumi, dan bahwa jarak dari satu bumi ke bumi yang lainnya sama dengan perjalanan lima ratus tahun. Kemudian Rasulullahﷺ bersabda, "Demi Tuhan yang jiwaku berada di dalam genggaman-Nya, seandainya kalian mengulurkan tambang ke bumi yang paling bawah, tentulah tambang itu akan turun sampai kepada Allah. Lalu Nabiﷺ membaca firman Allahﷻ: ( Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Zahir dan Yang Batin, dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. ) (Al-Hadid, 57:3)
*Kemudian Imam Turmuzi mengatakan bahwa hadis ini garib bila ditinjau dari segi jalurnya. Diriwayatkan pula dari Ayyub, Yunus ibnu Ubaid, dan Ali ibnu Zaid, mereka mengatakan bahwa Al-Hasan belum pernah mendengar dari Abu Hurairah.
*Sebagian ahlul 'ilmi menakwilkan makna hadis ini. Mereka mengatakan bahwa sesungguhnya yang dimaksud dengan 'turun sampai kepada Allah' ialah ilmu-Nya, kekuasaan-Nya, dan pengaruh-Nya. Karena sesungguhnya ilmu, kekuasaan, dan pengaruh Allahﷻ itu berada di mana-mana dan di semua tempat, sedangkan Dia di atas 'Arasy, sebagaimana yang disebutkan di dalam Kitab-Nya.
*Imam Ahmad meriwayatkan hadis ini melalui Syuraih, dari Al-Hakam ibnu Abdul Malik, dari Qatadah, dari Al-Hasan dan Abu Hurairah, dari Nabiﷺ, lalu disebutkan hal yang semisal. Dalam riwayat ini disebutkan pula bahwa jarak dari satu bumi ke bumi lainnya adalah perjalanan tujuh ratus tahun. Disebutkan juga bahwa seandainya seseorang dari kalian menjulurkan tambang ke bumi lapis yang ketujuh, niscaya sampailah tambang itu kepada Allah. Kemudian Nabiﷺ membaca firman-Nya: ( Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Zahir dan Yang Batin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. ) (Al-Hadid, 57:3)
*Ibnu Abu Hatim dan Al-Bazzar meriwayatkan hadis ini melalui Abu Ja'far Ar-Razi, dari Qatadah, dari Al-Hasan, dari Abu Hurairah, lalu disebutkan hadis yang semisal. Tetapi Ibnu Abu Hatim tidak menyebutkan bagian terakhirnya, yaitu bahwa seandainya kamu menjulurkan tambang. Akan tetapi, yang disebutkannya ialah hingga menghitung tujuh lapis bumi yang jarak antara satu lapis bumi ke lapis bumi lainnya sama dengan perjalanan lima ratus tahun. Kemudian Rasulullahﷺ membaca firman-Nya: ( Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, YangZahir dan Yang Batin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. ) (Al-Hadid, 57:3)
*Dan Al-Bazzar mengatakan bahwa tiada yang meriwayatkan hadis ini dari Nabiﷺ selain Abu Hurairah.
*Ibnu Jarir telah meriwayatkan dari Bisyr, dari Yazid, dari Sa'id, dari Qatadah sehubungan dengan makna firman-Nya: ( Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Zahir dan Yang Batin. ) (Al-Hadid, 57:3) Telah diceritakan kepada kami bahwa ketika Nabiﷺ sedang duduk di antara para sahabatnya, tiba-tiba berlalulah di atas mereka sekumpulan awan. Maka Nabiﷺ bertanya, "Tahukah kalian, awan apakah ini? Kemudian dilanjutkan seperti konteks yang ada pada hadis Imam Turmuzi, hanya berdasarkan riwayat ini predikat hadis adalah mursal, dan barangkali jalur inilah yang terkenal; hanya Allah-lah Yang Maha Mengetahui.
*Telah diriwayatkan pula hal ini melalui hadis Abu Dzar Al-Gifari£ yang dikemukakan oleh Al-Bazzar di dalam kitab musnadnya, dan Imam Baihaqi di dalam Kitabul Asma Was Sifat, tetapi sanadnya masih perlu diteliti dan di dalam matannya terdapat hal yang garib dan munkar; dan hanya Allah-lah Yang Maha Mengetahui.
*Ibnu Jarir sehubungan dengan firman-Nya: ( dan seperti itu pula bumi. ) (Ath-Thalaq, 96:12) telah mengatakan bahwa telah menceritakan kepada kami Ibnu Abdul A'la, telah menceritakan kepada kami Ibnu Saur, dari Ma'mar, dari Qatadah yang mengatakan bahwa empat malaikat bersua di antara langit dan bumi. Sebagian dari mereka berkata kepada sebagian yang lain, "Dari manakah kamu datang? Seseorang dari mereka menjawab, "Tuhanku telah mengutusku dari langit yang ketujuh dan Dia kutinggalkan di sana. Kemudian yang lainnya berkata, "Tuhanku telah mengutusku dari bumi yang ketujuh, dan Dia kutinggalkan di sana. Yang lainnya berkata, "Tuhanku telah mengutusku dari arah timur dan Dia kutinggalkan di sana. Dan yang lainnya lagi berkata, "Tuhanku telah mengutusku dari arah barat dan Dia kutinggalkan di sana. Hadis ini garib sekali, dan adakalanya hadis yang pertama tadi mauquf hanya. sampai pada Qatadah, sebagaimana pula hadis ini, yaitu dari perkataan Qatadah sendiri; dan hanya Allah-lah Yang Maha Mengetahui.