بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
يٰقَوْمِ اِنَّمَا هٰذِهِ الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا مَتَاعٌ ۖوَّاِنَّ الْاٰخِرَةَ هِيَ دَارُ الْقَرَارِ ﴿٣٩﴾
yā qaumi innamā hāżihil-ḥayātud-dun-yā matā'uw wa innal-ākhirata hiya dārul-qarār
Wahai kaumku! Sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal.
Tafsir Surah Al-Mu’min Ayat: 39
*Kemudian laki-laki mukmin itu menganjurkan kepada kaumnya agar bersikap zuhud (menjauhi) keduniawian yang di masa itu lebih diprioritaskan oleh mereka ketimbang perkara akhirat, hingga keduniawian itu menghalang-halangi mereka untuk membenarkan utusan Allah Musa untuk itu ia berkata:
يٰقَوْمِ اِنَّمَا هٰذِهِ الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا مَتَاعٌ
( Hai kaumku, sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara). ) (Ghafir, 40:39)
Yakni sedikit lagi akan hilang dan fana; dalam waktu sebentar ia akan menyurut, kemudian lenyap.
وَاِنَّ الْاٰخِرَةَ هِيَ دَارُ الْقَرَارِ
( dan sesungguhnya kehidupan akhirat itulah negeri yang kekal. ) (Ghafir, 40:39)
Yaitu negeri yang tidak akan lenyap, tidak akan ada perpindahan lagi darinya, dan tidak akan pergi lagi menuju negeri lain; bahkan adakalanya kehidupan yang nikmat selamanya atau kehidupan neraka yang selamanya.