بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
قَالَ رَبِّ اِنِّيْ وَهَنَ الْعَظْمُ مِنِّيْ وَاشْتَعَلَ الرَّأْسُ شَيْبًا وَّلَمْ اَكُنْۢ بِدُعَاۤىِٕكَ رَبِّ شَقِيًّا ﴿٤﴾
qāla rabbi innī wahanal-'aẓmu minnī wasyta'alar-ra`su syaibaw wa lam akum bidu'a`ika rabbi syaqiyyā
Dia (Zakaria) berkata, “Ya Tuhanku, sungguh tulangku telah lemah dan kepalaku telah dipenuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada-Mu, ya Tuhanku.
Tafsir Surah Maryam Ayat: 4
Firman Allahﷻ:
قَالَ رَبِّ اِنِّيْ وَهَنَ الْعَظْمُ مِنِّيْ
( Zakaria berkata, "Ya Tuhanku, sesungguhnya tulangku telah lemah. ) (Maryam, 19:4)
Yakni lemah dan rapuh, tidak mempunyai kekuatan lagi
وَاشْتَعَلَ الرَّأْسُ شَيْبًا
( dan kepalaku telah ditumbuhi uban. ) (Maryam, 19:4)
Artinya, warna putih ubannya menutupi sisa rambutnya yang masih hitam.
*Makna yang dimaksud dari ayat ini ialah menceritakan tentang kelemahan dan ketuaan serta tanda-tandanya, baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat.
*******
Firman Allahﷻ:
وَلَمْ اَكُنْ بِدُعَاۤىِٕكَ رَبِّ شَقِيًّا
( dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada Engkau, ya Tuhanku. ) (Maryam, 19:4)
Yakni saya belum pernah berdoa kepada Engkau, melainkan Engkau memperkenankannya, Engkau tidak pernah menolak apa yang kumohonkan kepada-Mu.