Tafsir Al-Qur'an Surah Al-Qasas Ayat 4

Tafsir Al-Qur'an Surah Al-Qasas Ayat 4

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ


اِنَّ فِرْعَوْنَ عَلَا فِى الْاَرْضِ وَجَعَلَ اَهْلَهَا شِيَعًا يَّسْتَضْعِفُ طَاۤىِٕفَةً مِّنْهُمْ يُذَبِّحُ اَبْنَاۤءَهُمْ وَيَسْتَحْيٖ نِسَاۤءَهُمْ ۗاِنَّهٗ كَانَ مِنَ الْمُفْسِدِيْنَ ﴿٤

inna fir'auna 'alā fil-arḍi wa ja'ala ahlahā syiya'ay yastaḍ'ifu ṭā`ifatam min-hum yużabbiḥu abnā`ahum wa yastaḥyī nisā`ahum, innahụ kāna minal-mufsidīn

Sungguh, Fir‘aun telah berbuat sewenang-wenang di bumi dan menjadikan penduduknya berpecah belah, dia menindas segolongan dari mereka (Bani Israil), dia menyembelih anak laki-laki mereka dan membiarkan hidup anak perempuan mereka. Sungguh, dia (Fir‘aun) termasuk orang yang berbuat kerusakan.


Tafsir Ibnu Katsir

Tafsir Surah Al-Qasas Ayat: 4
*Selanjutnya disebutkan oleh firman-Nya:

اِنَّ فِرْعَوْنَ عَلَا فِى الْاَرْضِ
( Sesungguhnya Fir'aun telah berbuat sewenang-wenang di muka bumi. ) (Al-Qashash, 28:4)

Maksudnya, bersikap sombong, sewenang-wenang, dan melampaui batas.

وَجَعَلَ اَهْلَهَا شِيَعًا
( dan menjadikan penduduknya berpecah belah. ) (Al-Qashash, 28:4)

Yakni terbagi menjadi beberapa golongan, yang masing-masing golongan dia (Fir'aun) kuasai menurut apa yang dikehendakinya untuk memperkuat negeri yang diperintahnya.

*******
Firman Allahﷻ:

يَسْتَضْعِفُ طَاۤىِٕفَةً مِّنْهُمْ
( dengan menindas segolongan dari mereka. ) (Al-Qashash, 28:4)

Yaitu menindas kaum Bani Israil, yang pada masa itu merupakan orang-orang yang terpilih di masanya. Mereka dikuasai oleh Raja Fir'aun yang sewenang wenang lagi pengingkar kebenaran. Dia mempekerjakan mereka untuk pekerjaan yang kasar (rendah), memperbudak mereka sepanjang siang dan malam untuk bekerja padanya, juga pekerjaan rakyatnya. Selain dari itu Fir'aun membunuh anak-anak lelaki mereka dan membiarkan hidup anak-anak perempuan mereka, sebagai penghinaan terhadap mereka, sekaligus untuk menangkal rasa takutnya terhadap mereka. Karena dikhawatirkan akan muncul seorang pemuda dari kalangan mereka yang akan menjadi penyebab kehancuran dirinya dan lenyapnya kerajaannya di tangan pemuda tersebut, seperti yang diramalkan oleh orang-orang yang dekat dengannya dari kalangan pembantu kerajaannya.

*Orang-orang Qibti (Egypt) menerima berita tersebut dari kaum Bani Israil melalui apa yang mereka baca dan pelajari dari perkataan Nabi Ibrahim. Yaitu di saat Nabi Ibrahim datang ke negeri Mesir, lalu terjadilah permasalahan antara dia dan rajanya yang angkara murka, karena Raja Mesir itu menangkap Siti Sarah (istri Ibrahim) untuk dijadikan sebagai gundiknya. Akan tetapi, Allah memelihara Sarah dari gangguan si raja yang lalim itu berkat kekuasaan dan pengaruh-Nya.

*Kemudian Nabi Ibrahim menyampaikan berita gembira, bahwa kelak akan dilahirkan dari keturunannya seorang pemuda yang menjadi penyebab kehancuran negeri Mesir di tangannya. Lalu orang-orang Qibti menceritakan hal tersebut kepada raja mereka, Fir'aun. Maka Fir'aun menangkal hal tersebut dengan cara memberikan instruksi kepada semua bawahannya agar membunuh setiap bayi lelaki yang lahir di kalangan kaum Bani Israil.

*Akan tetapi, sikap hati-hati itu tiada manfaatnya untuk menghadapi takdir yang telah ditentukan; karena apabila takdir Allah telah datang, maka kedatangannya tidak dapat ditangguhkan lagi, dan bagi tiap-tiap sesuatu itu ada batasannya yang tertentu.


Tafsir Jalalain  Tafsir Muyassar