بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
وَلَمَنِ انْتَصَرَ بَعْدَ ظُلْمِهٖ فَاُولٰۤىِٕكَ مَا عَلَيْهِمْ مِّنْ سَبِيْلٍۗ ﴿٤١﴾
wa lamanintaṣara ba'da ẓulmihī fa ulā`ika mā 'alaihim min sabīl
Tetapi orang-orang yang membela diri setelah dizalimi, tidak ada alasan untuk menyalahkan mereka.
Tafsir Surah Asy-Syura Ayat: 41
*Tiada dosa atas mereka dalam melakukan pembalasan terhadap orang-orang yang telah berbuat aniaya terhadap dirinya.
*Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Abdullah ibnu Bazi', telah menceritakan kepada kami Muaz ibnu Mu'az, telah menceritakan kepada kami Ibnu Aun yang mengatakan bahwa ia pernah bertanya tentang pembelaan diri yang terdapat di dalam firman-Nya: ( Dan sesungguhnya orang-orang yang membela diri sesudah teraniaya, tidak ada suatu dosa pun atas mereka. ) (Asy-Syura, 42:41) Maka Ali ibnu Zaid ibnu Jad'an menceritakan kepadanya sebuah hadis dari Ummu Muhammad, istri ayahnya. Ibnu Aun mengatakan bahwa mereka menduga Ummu Muhammad pernah masuk menemui Siti Aisyah¥. Lalu Siti Aisyah bercerita kepadanya, Pada suatu hari Rasulullahﷺ masuk menemui kami, sedangkan di antara kami terdapat Zainab binti Jahsy£ Maka Nabiﷺ berisyarat dengan tangannya kepadaku, sedangkan beliau tidak mengetahui bahwa di rumahku ada Zainab. Kemudian aku memberikan isyarat kepada Beliauﷺ bahwa ada Zainab hingga beliau mengetahui isyaratku, lalu beliau menghentikan isyaratnya. Tetapi rupanya Zainab mengetahui hal itu, maka ia langsung mencaci Aisyah¥ Rasulullahﷺ melarangnya, tetapi Zainab tetap terus mencaci Aisyah. Lalu Nabiﷺ bersabda kepada Aisyah, Balas cacilah dia! Kemudian aku (Aisyah) mencacinya hingga aku dapat membungkamnya. Zainab pergi dan mendatangi Ali£, lalu mengadu kepadanya, Sesungguhnya Aisyah telah mencacimu dan menjatuhkan namamu. Maka Fatimah£ datang, tetapi Nabiﷺ bersabda kepadanya, Sesungguhnya Aisyah adalah kekasih ayahmu, demi Tuhan yang memiliki Ka'bah. Akhirnya Fatimah pergi dan mengadu kepada suaminya bahwa sesungguhnya ia telah mengatakan hal tersebut kepada Nabi Saw, tetapi Nabiﷺ menjawabnya dengan jawaban anu dan anu. Maka Ali datang kepada Nabi Saw, dan Nabiﷺ menerangkan duduk perkaranya kepada Ali.
*Demikianlah bunyi riwayat yangdikemukakan oleh Ibnu Aun, tetapi Ali ibnu Zaid ibnu Jad'an dalam riwayatnya sering mendatangkan hal-hal yang mungkar; ini menjadi kebiasaannya, dan riwayat ini mengandung hal yang mungkar.
*Riwayat yang sahih adalah yang berbeda dengan konteks ini seperti yang telah diriwayatkan oleh Imam Nasa'i dan Imam Ibnu Majah melalui hadis Khalid ibnu Salamah Al-Fa'fa, dari Abdullah Al-Bahi, dari Urwah yang menceritakan bahwa Siti Aisyah¥ pernah mengatakan, bahwa tanpa ia sadari dirinya memasuki rumah Zainab tanpa izin, saat itu Zainab sedang marah. Kemudian Zainab berkata kepada RasulullahﷺCukuplah bagimu bila kusingkapkan baju kurung anak perempuan Abu Bakar ini. Lalu Zainab meluapkan emosinya kepadaku, tetapi aku berpaling darinya, hingga Rasulullahﷺ bersabda, Hai kamu, belalah dirimu! Akhirnya aku hadapi Zainab, hingga kulihat dia terbungkam tidak dapat menjawab sepatah kata pun terhadapku, dan saat itu kulihat wajah Nabiﷺ cerah.
Demikianlah menurut lafaz hadis yang diketengahkan oleh Imam Nasa'i.
*Al-Bazzar mengatakan, telah menceritakan kepada kami Yusuf ibnu Musa, telah menceritakan kepada kami Abu Gassan, telah menceritakan kepada kami Abul Ahwas, dari Abu Hamzah, dari Ibrahim, dari Al-Aswad, dari Aisyah¥ yang menceritakan bahwa Rasulullahﷺ pernah bersabda:
( "Barang siapa yang berdoa untuk (kemudaratan) orang yang telah menganiaya dirinya, maka sesungguhnya ia telah membela dirinya. )
*Imam Turmuzi meriwayatkan hadis ini melalui Abul Ahwas, dari Abu Hamzah yang nama aslinya Maimun. Kemudian Imam Turmuzi mengatakan, Kami tidak mengenal hadis ini kecuali melalui riwayatnya (Abu Hamzah), padahal mengenai hafalannya masih diragukan.