بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
قُلْ اَرَاَيْتُمْ اِنْ اَخَذَ اللّٰهُ سَمْعَكُمْ وَاَبْصَارَكُمْ وَخَتَمَ عَلٰى قُلُوْبِكُمْ مَّنْ اِلٰهٌ غَيْرُ اللّٰهِ يَأْتِيْكُمْ بِهٖۗ اُنْظُرْ كَيْفَ نُصَرِّفُ الْاٰيٰتِ ثُمَّ هُمْ يَصْدِفُوْنَ ﴿٤٦﴾
qul a ra`aitum in akhażallāhu sam'akum wa abṣārakum wa khatama 'alā qulụbikum man ilāhun gairullāhi ya`tīkum bih, unẓur kaifa nuṣarriful-āyāti ṡumma hum yaṣdifụn
Katakanlah (Muhammad), “Terangkanlah kepadaku jika Allah mencabut pendengaran dan penglihatan serta menutup hatimu, siapakah tuhan selain Allah yang kuasa mengembalikannya kepadamu?” Perhatikanlah, bagaimana Kami menjelaskan berulang-ulang (kepada mereka) tanda-tanda kekuasaan (Kami), tetapi mereka tetap berpaling.
Tafsir Surah Al-An`am Ayat: 46
*Allahﷻ berfirman kepada Rasul-Nya, bahwa katakanlah kepada mereka yang mendustakan dan ingkar kepada kekuasaan Allahﷻ:
اَرَاَيْتُمْ اِنْ اَخَذَ اللّٰهُ سَمْعَكُمْ وَاَبْصَارَكُمْ
( Terangkanlah kepadaku jika Allah mencabut pendengaran dan penglihatan kalian. ) (Al-An'am, 6:46)
Yakni Dia mencabutnya dari kalian sebagaimana Dia telah memberikannya kepada kalian, seperti yang disebutkan dalam firman lain:
قُلْ هُوَ الَّذِيْٓ اَنْشَاَكُمْ وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْاَبْصَارَ
( Dialah Yang menciptakan kalian dan menjadikan bagi kalian pendengaran dan penglihatan. ) (Al-Mulk, 67:23), hingga akhir ayat.
*Dapat diinterpretasikan pula bahwa ungkapan ini mengandung makna larangan menggunakan pendengaran dan penglihatan menurut apa yang diperintahkan oleh syariat, karena pada firman selanjutnya disebutkan:
وَخَتَمَ عَلٰى قُلُوْبِكُمْ
( serta menutup hati kalian. ) (Al-An'am, 6:46)
Perihalnya sama dengan yang disebutkan oleh firman-Nya:
اَمَّنْ يَّمْلِكُ السَّمْعَ وَالْاَبْصَارَ
( atau siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan? ) (Yunus, 10:31)
وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ يَحُوْلُ بَيْنَ الْمَرْءِ وَقَلْبِهٖ
( dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghalang-halangi antara manusia dan hatinya. ) (Al-Anfal, 8:24)
Mengenai firman Allahﷻ:
مَنْ اِلٰهٌ غَيْرُ اللّٰهِ يَأْتِيْكُمْ بِهٖ
( siapakah tuhan selain Allah yang kuasa mengembalikannya kepada kalian? ) (Al-An'am, 6:46)
Artinya, apakah ada seseorang selain Allah yang dapat mengembalikan hal itu kepada kalian, jika Allah mencabutnya dari kalian? Jelas tidak ada seorang pun yang mampu melakukannya selain Allahﷻ Karena itulah pada firman selanjutnya disebutkan:
اُنْظُرْ كَيْفَ نُصَرِّفُ الْاٰيٰتِ
( Perhatikanlah, bagaimana Kami berkali-kali memperlihatkan tanda-tanda kebesaran (Kami). ) (Al-An'am, 6:46)
Yakni Kami terangkan, Kami jelaskan, dan Kami tafsirkan tanda-tanda tersebut yang semuanya menunjukkan bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan semua yang mereka sembah selain Allah adalah batil dan sesat.
ثُمَّ هُمْ يَصْدِفُوْنَ
( kemudian mereka tetap berpaling (juga). ) (Al-An'am, 6:46)
Yaitu sekalipun dengan adanya keterangan yang jelas itu, mereka tetap berpaling dari kebenaran dan menghalang-halangi manusia untuk mengikutinya.
*Al-Aufi telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa makna YASHDIFŪNA ialah menyimpang. Menurut Mujahid dan Qatadah adalah berpaling, sedangkan menurut As-Saddi menghambat (menghalang-halangi).