بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
فَوَسَطْنَ بِهٖ جَمْعًاۙ ﴿٥﴾
fa wasaṭna bihī jam'ā
lalu menyerbu ke tengah-tengah kumpulan musuh,
Tafsir Surah Al-`Adiyat Ayat: 5
*Al-Aufi telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, Ata, Ikrimah, Qatadah, dan Ad-Dahhak (yang semuanya dari Ibnu Abbas), bahwa makna yang dimaksud ialah kumpulan pasukan musuh yang kafir.
*Dapat pula ditakwilkan dengan pengertian bahwa kuda-kuda itu berkumpul di tengah-tengah tempat medan pertempuran. Dengan demikian, berarti lafaz jam'ah di-nasab-kan menjadi hal (kata keterangan keadaan) yang menguatkan makna wasata.
*Abu Bakar Al-Bazzar sehubungan dengan hal ini telah meriwayatkan sebuah hadis yang garib sekali. Untuk itu ia mengatakan bahwa telah menceritakan kepada kami Ahmad ibnu Abdah, telah menceritakan kepada kami Hafs ibnu Jami', telah menceritakan kepada kami Sammak, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa Rasulullahﷺ mengirimkan pasukan berkuda, maka berlalulah masa satu bulan tanpa ada kabar beritanya. Lalu turunlah firman Allahﷻ: ( Demi kuda perang yang berlari kencang dengan terengah-engah. ) (Al-'Adiyat, 100:1) Yakni menghentak-hentakkan kakinya dengan cepat dalam larinya. ( dan kuda yang mencetuskan bunga api dengan pukulan (teracaknya). ) (Al-'Adiyat, 100:2) Artinya, teracaknya memercikkan bunga-bunga api karena menginjak bebatuan, seperti halnya batu pemantik api apabila diadukan. ( dan kuda yang menyerang dengan tiba-tiba di waktu pagi. ) (Al-'Adiyat, 100:3) Yaitu menyerang musuh di pagi buta dengan serangan yang mengejutkan. ( maka ia menerbangkan debu. ) (Al-'Adiyat, 100:4) Yakni debu beterbangan karena injakan teracak-teracaknya. ( dan menyerbu ke tengah-tengah kumpulan musuh. ) (Al-'Adiyat, 100:5) Maksudnya, menyerbu ke tengah-tengah kantong musuh semuanya di waktu pagi buta.