بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
قَالَ يٰبُنَيَّ لَا تَقْصُصْ رُءْيَاكَ عَلٰٓى اِخْوَتِكَ فَيَكِيْدُوْا لَكَ كَيْدًا ۗاِنَّ الشَّيْطٰنَ لِلْاِنْسَانِ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ ﴿٥﴾
qāla yā bunayya lā taqṣuṣ ru`yāka 'alā ikhwatika fa yakīdụ laka kaidā, innasy-syaiṭāna lil-insāni 'aduwwum mubīn
Dia (ayahnya) berkata, “Wahai anakku! Janganlah engkau ceritakan mimpimu kepada saudara-saudaramu, mereka akan membuat tipu daya (untuk membinasakan)mu. Sungguh, setan itu musuh yang jelas bagi manusia.”
Tafsir Surah Yusuf Ayat: 5
*Allahﷻ menyebutkan tentang perkataan Nabi Ya'qub kepada anaknya (yaitu Nabi Yusuf) setelah Yusuf menceritakan kepadanya apa yang telah dilihatnya dalam mimpinya itu. Mimpi itu berarti bahwa kelak semua saudara Yusuf akan tunduk dan menghormatinya dengan penghormatan yang sangat besar; karena kelak mereka akan bersujud kepadanya demi menghormati, mengagungkan, dan memuliakannya. Maka Ya'qub merasa khawatir bila Yusuf menceritakan mimpinya itu kepada saudara-saudaranya, karena mereka pasti akan merasa dengki terhadapnya, lalu mereka akan membuat tipu daya untuk membinasakannya. Untuk itulah disebutkan oleh firman-Nya:
لَا تَقْصُصْ رُءْيَاكَ عَلٰٓى اِخْوَتِكَ فَيَكِيْدُوْا لَكَ كَيْدًا
( Janganlah kamu ceritakan mimpimu itu kepada saudara-saudaramu, maka mereka membuat makar (untuk membinasakan)mu. ) (Yusuf, 12:5)
Yakni niscaya mereka akan membuat makar dan tipu daya terhadapmu untuk membinasakan dirimu.
*Di dalam sebuah hadis dari Rasulullahﷺ disebutkan bahwa beliauﷺ pernah bersabda:
اِذَا رَاٰى اَحَدُكُمْ مَا يُحِبُّ فَلْيُحَدِّثْ بِهٖ وَاِذَا رَاٰى مَا يَكْرَهٗ فَلْيَتَحوَّلِ اِلٰى جَنْبِهِ الْاٰخَرِ وَلْيَتْفُلْ عَنْ يَسَارِهٖ ثَلَاثًا وَلْيَسْتَعِذْ بِاللّٰهِ مِنْ شَرِّهَا وَلَا يُحَدِّثْ بِهَا اَحَدًا فَاِنَّهَا لَنْ تَضُرَّهٗ
( "Apabila seseorang di antara kalian melihat (dalam mimpinya) sesuatu yang disukainya, hendaklah ia membicarakannya. Dan apabila ia melihat sesuatu yang tidak disukainya, hendaklah ia beralih ke sisi yang lain (dalam tidurnya), lalu hendaklah ia meludah ke arah kirinya sebanyak tiga kali dan hendaklah ia minta perlindungan kepada Allah dari kejahatan mimpinya itu, dan janganlah ia membicarakannya kepada seorang pun; maka sesungguhnya mimpi buruknya itu tidak akan membahayakannya. )
*Di dalam hadis lain yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan sebagian penulis kitab Sunan disebutkan melalui riwayat Mu'awiyah ibnu Haidah Al-Qusyairi yang menceritakan bahwa Rasulullahﷺ pernah bersabda:
الرُّؤْيَا عَلٰى رِجْلِ طَائِرٍ مَا لَمْ تُعْبَرْ فَاِذَا عُبِرَتْ وَقَعَتْ
( "Mimpi itu berada di kaki burung selama tidak di ta'birkan, jika dita'birkan bisa jadi mimpi itu akan terjadi. )
*Dari pengertian hadis ini dapat disimpulkan, hendaklah seseorang menyembunyikan nikmat kabar gembira melalui mimpinya itu sebelum menjadi kenyataan, seperti yang disebutkan di dalam hadis lainnya yang mengatakan:
اِسْتَعِيْنُوْا عَلٰى قَضَاءِ الْحَوَائِجِ بِكِتْمَانِهَا فَاِنَّ كُلَّ ذِيْ نِعْمَةٍ مَحْسُوْدٌ
( "Jadikanlah menyembunyikan tujuan sebagai sarana untuk meraih hal-hal yang didambakan, karena sesungguhnya semua orang yang beroleh kenikmatan itu ada yang iri kepadanya. )