بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
وَمَآ اُمِرُوْٓا اِلَّا لِيَعْبُدُوا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ ەۙ حُنَفَاۤءَ وَيُقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُوا الزَّكٰوةَ وَذٰلِكَ دِيْنُ الْقَيِّمَةِۗ ﴿٥﴾
wa mā umirū illā liya'budullāha mukhliṣīna lahud-dīna ḥunafā`a wa yuqīmuṣ-ṣalāta wa yu`tuz-zakāta wa żālika dīnul-qayyimah
Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar).
Tafsir Surah Al-Bayyinah Ayat: 5
Firman Allahﷻ:
وَمَآ اُمِرُوْٓا اِلَّا لِيَعْبُدُوا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ
( Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama. ) (Al-Bayyinah, 98:5)
Semakna dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya:
وَمَآ اَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَّسُوْلٍ اِلَّا نُوْحِيْٓ اِلَيْهِ اَنَّهٗ لَآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنَا۠ فَاعْبُدُوْنِ
( Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya, "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku. ) (Al-Anbiya, 21:25)
Karena itulah maka disebutkan dalam firman berikutnya:
حُنَفَاۤءَ
( Dengan lurus. ) (Al-Bayyinah, 98:5)
Yakni menyimpang dari kemusyrikan dan menuju kepada tauhid, sepetti yang disebutkan di dalam firman-Nya:
وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِيْ كُلِّ اُمَّةٍ رَّسُوْلًا اَنِ اعْبُدُوا اللّٰهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوْتَ
( Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan), "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah tagut. ) (An-Nahl, 16:36)
*Dalam pembahasan yang lalu di tafsir surat Al-An'am telah diterangkan makna hanif ini dengan keterangan yang lengkap, hingga tidak perlu diulangi lagi dalam bab ini.
وَيُقِيْمُوا الصَّلٰوةَ
( dan supaya mereka mendirikan salat. ) (Al-Bayyinah, 98:5)
Salat adalah ibadah badaniyah yang paling mulia.
وَيُؤْتُوا الزَّكٰوةَ
( dan menunaikan zakat. ) (Al-Bayyinah, 98:5)
Yaitu memberikan santunan dan kebaikan kepada orang-orang fakir dan orang-orang yang memerlukan pertolongan.
وَذٰلِكَ دِيْنُ الْقَيِّمَةِ
( dan yang demikian itulah agama yang lurus. ) (Al-Bayyinah, 98:5)
Yakni agama yang tegak lagi adil, atau maknanya umat yang lurus lagi pertengahan. Banyak dari kalangan para imam (seperti Az-Zuhri dan Asy-Syafii) yang menyimpulkan dalil dari ayat ini, bahwa amal perbuatan itu termasuk ke dalam iman. Oleh karenanya disebutkan di dalam firman-Nya:
وَمَآ اُمِرُوْٓا اِلَّا لِيَعْبُدُوا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ حُنَفَاۤءَ وَيُقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُوا الزَّكٰوةَ وَذٰلِكَ دِيْنُ الْقَيِّمَةِ
( Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus, dan supaya mereka mendirikan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus. ) (Al-Bayyinah, 98:5)