بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
وَكَذٰلِكَ فَتَنَّا بَعْضَهُمْ بِبَعْضٍ لِّيَقُوْلُوْٓا اَهٰٓؤُلَاۤءِ مَنَّ اللّٰهُ عَلَيْهِمْ مِّنْۢ بَيْنِنَاۗ اَلَيْسَ اللّٰهُ بِاَعْلَمَ بِالشّٰكِرِيْنَ ﴿٥٣﴾
wa każālika fatannā ba'ḍahum biba'ḍil liyaqụlū a hā`ulā`i mannallāhu 'alaihim mim baininā, a laisallāhu bi`a'lama bisy-syākirīn
Demikianlah Kami telah menguji sebagian mereka (orang yang kaya) dengan sebagian yang lain (orang yang miskin), agar mereka (orang yang kaya itu) berkata, “Orang-orang semacam inikah di antara kita yang diberi anugerah oleh Allah?” (Allah berfirman), “Tidakkah Allah lebih mengetahui tentang mereka yang bersyukur (kepada-Nya)?”
Tafsir Surah Al-An`am Ayat: 53
Firman Allahﷻ:
وَكَذٰلِكَ فَتَنَّا بَعْضَهُمْ بِبَعْضٍ
( Dan demikianlah Kami uji sebagian mereka dengan sebagian yang lain. ) (Al-An'am, 6:53)
Yakni Kami coba dan Kami uji sebagian dari mereka dengan sebagian yang lain.
لِيَقُوْلُوْٓا اَهٰٓؤُلَاۤءِ مَنَّ اللّٰهُ عَلَيْهِمْ مِّنْ بَيْنِنَا
( supaya (orang-orang yang kaya itu) berkata, "Orang-orang semacam inikah di antara kita yang diberi anugerah oleh Allah kepada mereka? ) (Al-An'am, 6:53)
*Demikian itu terjadi karena Rasulullahﷺ pada masa permulaan risalahnya banyak diikuti oleh kaum duafa sebagai mayoritas dari pengikut-pengikut beliau, baik dari kalangan kaum laki-lakinya, kaum wanitanya, budak-budak lelaki, maupun budak-budak perempuan; tidak ada yang mengikuti beliauﷺ dari kalangan orang-orang yang terpandang kecuali hanya sedikit. Perihal Rasulullahﷺ saat itu sama dengan apa yang dikatakan oleh kaum Nabi Nuh kepada nabinya, seperti yang disitir oleh firman-Nya:
مَا نَرٰىكَ اِلَّا بَشَرًا مِّثْلَنَا وَمَا نَرٰىكَ اتَّبَعَكَ اِلَّا الَّذِيْنَ هُمْ اَرَاذِلُنَا بَادِيَ الرَّأْيِ
( Dan kami tidak melihat orang-orang yang mengikuti kamu, melainkan orang-orang yang hina dina di antara kami yang lekas percaya saja. ) (Hud, 11:27), hingga akhir ayat.
*Sama pula dengan apa yang ditanyakan oleh Heraklius -Raja Romawi-kepada Abu Sufyan. Heraklius bertanya, "Apakah orang-orang yang mengikutinya (Nabiﷺ) adalah dari kalangan orang-orang yang terhormat, ataukah dari kalangan orang-orang yang lemah? Abu Sufyan menjawab, "Tidak, bahkan dari kalangan orang-orang yang lemah. Heraklius berkata, "Mereka adalah pengikut para rasul.
*Pada garis besarnya kaum kafir Quraisy menghina orang-orang dari kalangan kaum duafa yang beriman kepada Nabiﷺ Mereka tak segan-segan menyiksa siapa saja dari kalangan kaum duafa itu yang berada di bawah wewenangnya.
*Orang-orang musyrik Quraisy tersebut sering mengatakan, "Orang-orang seperti inikah di antara kita yang diberi anugerah oleh Allah? Dengan kata lain, "Tidaklah layak bagi Allah memberi petunjuk kebaikan kepada orang-orang seperti ini, sekiranya apa yang mereka ikuti itu baik, lalu kami dibiarkan. Perihalnya semakna dengan apa yang disebutkan di dalam ayat lain, yaitu:
لَوْ كَانَ خَيْرًا مَّا سَبَقُوْنَآ اِلَيْهِ
( Kalau sekiranya dia (Al-Qur'an) adalah suatu yang baik, tentulah mereka tidak mendahului kami (beriman) kepadanya. ) (Al-Ahqaf, 46:11)
Sama pula dengan firman-Nya:
وَاِذَا تُتْلٰى عَلَيْهِمْ اٰيٰتُنَا بَيِّنٰتٍ قَالَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لِلَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَيُّ الْفَرِيْقَيْنِ خَيْرٌ مَّقَامًا وَّاَحْسَنُ نَدِيًّا
( Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami yang terang (maksudnya), niscaya orang-orang yang kafir berkata kepada orang-orang yang beriman, "Manakah di antara kedua golongan (kafir dan mukmin) yang lebih baik tempat tinggalnya dan lebih indah tempat pertemuannya)? ) (Maryam, 19:73)
*Allahﷻ menjawab perkataan tersebut dalam firman selanjutnya:
وَكَمْ اَهْلَكْنَا قَبْلَهُمْ مِّنْ قَرْنٍ هُمْ اَحْسَنُ اَثَاثًا وَّرِءْيًا
( Berapa banyak umat yang telah Kami binasakan sebelum mereka, sedangkan mereka adalah lebih bagus alat rumah tangganya dan lebih sedap dipandang mata. ) (Maryam, 19:74)
*Sedangkan dalam surat ini Allahﷻ menjawab mereka ketika mereka mengatakan:
اَلَيْسَ اللّٰهُ بِاَعْلَمَ بِالشّٰكِرِيْنَ
( Tidakkah Allah lebih mengetahui tentang orang-orang yang bersyukur (kepada-Nya)? ) (Al-An'am, 6:53)
*Dengan kata lain, bukankah Allah lebih mengetahui tentang orang-orang yang bersyukur kepada-Nya dengan ucapan, perbuatan, dan segenap hati mereka. Karena itulah Allah memberi mereka taufik dan petunjuk ke jalan keselamatan dan mengeluarkan mereka dari kegelapan menuju kepada cahaya dengan seizin-Nya, dan Allah memberi mereka petunjuk ke jalan yang lurus. Perihalnya sama dengan apa yang disebutkan oleh Allahﷻ dalam ayat yang lain, yaitu:
وَالَّذِيْنَ جَاهَدُوْا فِيْنَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا وَاِنَّ اللّٰهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِيْنَ
( Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik. ) (Al-'Ankabut, 29:69)
Di dalam sebuah hadis sahih disebutkan:
اِنَّ اللّٰهَ لَا يَنْظُرُ اِلٰى صُوَرِكُمْ وَلَا اِلٰى اَلْوَانِكُمْ وَلَكِنْ يَنْظُرُ اِلٰى قُلُوْبِكُمْ وَاَعْمَالِكُمْ
( Sesungguhnya Allah tidak memandang kepada bentuk kalian, dan tidak (pula) kepada warna kulit kalian, tetapi Allah memandang kepada kalbu dan amal perbuatan kalian. )
*Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Al-Qasim, telah menceritakan kepada kami Al-Husain, dari Hajjaj, dari Ibnu Juraij, dari Ikrimah sehubungan dengan firman-Nya: ( Dan berilah peringatan dengan apa yang diwahyukan itu kepada orang-orang yang takut akan dihimpunkan kepada Tuhannya. ) (Al-An'am, 6:51), hingga akhir ayat. Bahwa Atabah ibnu Rabi'ah, Syaibah ibnu Rabi'ah, Mut'im ibnu Addi, Al-Haris ibnu Naufal, Qurazah ibnu Abdu Amr ibnu Naufal bersama sejumlah orang dari Bani Abdu Manaf, dari kalangan orang-orang kafir mereka; semuanya datang kepada Abu Talib, lalu mereka berkata, "Hai Abu Talib, mengapa anak saudaramu -yaitu Muhammad- tidak mengusir semua maula kita dan teman-teman sepakta kita, karena sesungguhnya mereka semua hanyalah bekas budak-budak dan pelayan-pelayan kita. Apabila dia mau mengusir mereka, maka hal itu sangat kami hargai, dan kami hormati dia di kalangan kami; lebih mendekati untuk diikuti oleh kami, dan kami akan percaya kepadanya karena itu. Maka Abu Talib datang kepada Nabiﷺ dan membicarakan hal tersebut kepadanya. Umar ibnul Khattab£ berkata memberikan sarannya, "Jangan dahulu engkau melakukan hal itu sebelum engkau teliti benar apa yang mereka kehendaki dan apa yang mereka maksudkan dari ucapan mereka itu. Maka Allahﷻ menurunkan firman-Nya: ( Dan berilah peringatan dengan apa yang diwahyukan itu kepada orang-orang yang takut akan dihimpunkan kepada Tuhannya. ) (Al-An'am, 6:51) Sampai dengan firman-Nya: ( Tidakkah Allah lebih mengetahui tentang orang-orang yang bersyukur (kepada-Nya). ) (Al-An'am, 6:53)
*Yang dimaksudkan oleh pemuka-pemuka Bani Abdu Manaf itu adalah Bilal, Ammar ibnu Yasir, Salim maula Abu Huzaifah, Sabih maula Usaid; dan yang dimaksud dengan teman sepakta mereka adalah Ibnu Mas'ud, Al-Miqdad ibnu Amr, Mas'ud, Ibnul Qari, Waqid ibnu Abdullah Al-Hanzali, Amr ibnu Abdu Amr, Zusy Syimalain, Marsad ibnu Abu Marsad, dan Abu Marsad Al-Ganawi teman sepakta Hamzah ibnu Abdul Muttalib serta teman-teman sepakta lainnya.
*Ayat berikut diturunkan berkenaan dengan para pemimpin kafir dari kalangan Quraisy dan para mawali serta para hulafa (teman-teman sepakta), yaitu firman-Nya: ( Dan demikianlah telah Kami uji sebagian mereka (orang-orang yang kaya) dengan sebagian mereka (orang-orang miskin); supaya (orang-orang yang kaya itu) berkata, "Orang-orang semacam inikah di antara kita yang diberi anugerah oleh Allah kepada mereka? ) (Al-An'am, 6:53), hingga akhir ayat.
*Ketika ayat ini diturunkan, Umar bangkit dan datang kepada Nabiﷺ, lalu ia meminta maaf kepada Nabiﷺ atas ucapan yang telah dikeluarkannya. Kemudian Allahﷻ menurunkan firman-Nya:
وَاِذَا جَاۤءَكَ الَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِاٰيٰتِنَا
( Apabila datang orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami ) (Al-An'am, 6:54), hingga akhir ayat.