Tafsir Al-Qur'an Surah Maryam Ayat 67

Tafsir Al-Qur'an Surah Maryam Ayat 67

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ


اَوَلَا يَذْكُرُ الْاِنْسَانُ اَنَّا خَلَقْنٰهُ مِنْ قَبْلُ وَلَمْ يَكُ شَيْـًٔا ﴿٦٧

a wa lā yażkurul-insānu annā khalaqnāhu ming qablu wa lam yaku syai`ā

Dan tidakkah manusia itu memikirkan bahwa sesungguhnya Kami telah menciptakannya dahulu, padahal (sebelumnya) dia belum berwujud sama sekali?


Tafsir Ibnu Katsir

Tafsir Surah Maryam Ayat: 67
*( 66-67. ) Allahﷻ menceritakan tentang manusia, bahwa manusia itu merasa heran dan menganggap mustahil akan adanya kehidupan sesudah mati.

*Pengertiannya sama dengan yang terdapat di dalam ayat lain melalui firman-Nya:

وَاِنْ تَعْجَبْ فَعَجَبٌ قَوْلُهُمْ ءَاِذَا كُنَّا تُرَابًا ءَاِنَّا لَفِيْ خَلْقٍ جَدِيْدٍ
( Dan jika (ada sesuatu) yang kamu herankan, maka yang patut mengherankan adalah ucapan mereka, "Apabila kami telah menjadi tanah, apakah kami sesungguhnya akan (dikembalikan) menjadi makhluk yang baru? ) (Ar-Ra'd, 13:5)

*Dan firman Allahﷻ yang mengatakan:

اَوَلَمْ يَرَ الْاِنْسَانُ اَنَّا خَلَقْنٰهُ مِنْ نُّطْفَةٍ فَاِذَا هُوَ خَصِيْمٌ مُّبِيْنٌ۝ وَضَرَبَ لَنَا مَثَلًا وَّنَسِيَ خَلْقَهٗ قَالَ مَنْ يُّحْيِ الْعِظَامَ وَهِيَ رَمِيْمٌ۝ قُلْ يُحْيِيْهَا الَّذِيْٓ اَنْشَاَهَآ اَوَّلَ مَرَّةٍ وَهُوَ بِكُلِّ خَلْقٍ عَلِيْمٌ۝
( Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setitik air (mani), maka tiba-tiba ia menjadi musuh yang nyata? Dan dia membuat perumpamaan bagi Kami, dan dia lupa kepada kejadiannya; ia berkata, "Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang yang telah hancur luluh? Katakanlah, "Ia akan dihidupkan oleh Tuhan Yang Menciptakannya pertamakah. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk. ) (Yasin, 36:77-36:79)

*Sedangkan dalam ayat berikut ini disebutkan oleh firman-Nya:

وَيَقُوْلُ الْاِنْسَانُ ءَاِذَا مَا مِتُّ لَسَوْفَ اُخْرَجُ حَيًّا۝ اَوَلَا يَذْكُرُ الْاِنْسَانُ اَنَّا خَلَقْنٰهُ مِنْ قَبْلُ وَلَمْ يَكُ شَيْـًٔا۝
( Dan berkata manusia, "Betulkah apabila aku telah mati, bahwa aku sungguh-sungguh akan dibangkitkan menjadi hidup kembali? Dan tidakkah manusia itu memikirkan bahwa sesungguhnya Kami telah menciptakannya dahulu, sedangkan ia tidak ada sama sekali? ) (Maryam, 19:66-19:67)

*Untuk menunjukkan kekuasaan-Nya yang mampu menghidupkan kembali orang yang mati, Allahﷻ mengambil contoh dari permulaan penciptaan yang dilakukan-Nya. Dengan kata lain, Allahﷻ telah menciptakan manusia, sedangkan manusia tidak ada sama sekali; maka mudahlah bagi-Nya mengembalikan manusia hidup kembali, bahkan mengembalikannya jauh lebih mudah karena telah ada. Sama halnya dengan pengertian yang terdapat di dalam firman-Nya:

وَهُوَ الَّذِيْ يَبْدَؤُا الْخَلْقَ ثُمَّ يُعِيْدُهٗ وَهُوَ اَهْوَنُ عَلَيْهِ
( Dan Dialah yang menciptakan (manusia) dari permulaan, kemudian mengembalikan (menghidupkannya kembali, dan menghidupkan kembali itu adalah jauh lebih mudah bagi-Nya. ) (Ar-Rum, 30:27)

*Di dalam kitab sahih disebutkan sebuah hadis yang mengatakan:

يَقُوْلُ اللّٰهُ تَعٰلٰى: كَذَّبَنِى ابْنُ اٰدَمَ وَلَمْ يَكُنْ لَهٗ اَنْ يُكَذِّبَنِيْ وَاٰذَانِى ابْنُ اٰدَمَ وَلَمْ يَكُنْ لَهٗ اَنْ يُؤْذِيَنِيْ اَمَّا تَكْذِيْبُهٗ اِيَّايَ فَقَوْلُهٗ لَنْ يُعِيْدَنِيْ كَمَا بَدَاَنِيْ وَلَيْسَ اَوَّلُ الْخَلْقِ بِاَهْوَنَ عَلَيَّ مِنْ اٰخِرِهٖ. وَاَمَّا اَذَاهُ اِيَّايَ فَقَوْلُهٗ اِنَّ لِيْ وَلَدًا وَاَنَا۠ الْاَحَدُ الصَّمَدُ الَّذِيْ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهٗ كُفُوًا اَحَدٌ
( "Allahﷻ berfirman, "Anak Adam mendustakan-Ku, padahal tidaklah pantas baginya mendustakan-Ku; anak Adam menyakiti-Ku, padahal tidaklah pantas baginya menyakiti-Ku. Dia mendustakan Aku melalui ucapannya, 'Bahwa Aku tidak akan menghidupkannya kembali sebagaimana Aku menciptakannya pada yang pertama kali.' Padahal penciptaan yang pertama tidaklah lebih mudah daripada penciptaan yang terakhir. Dia menyakiti Aku melalui ucapannya, "Sesungguhnya Aku beranak, padahal Aku adalah Tuhan Yang Maha Esa, bergantung kepada-Ku segala sesuatu, Aku adalah Tuhan yang tidak beranak dan tidak diperanakkan, serta tiada seorang pun yang setara dengan-Ku. )


Tafsir Jalalain  Tafsir Muyassar