Tafsir Al-Qur'an Surah Al-Furqan Ayat 68

Tafsir Al-Qur'an Surah Al-Furqan Ayat 68

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ


وَالَّذِيْنَ لَا يَدْعُوْنَ مَعَ اللّٰهِ اِلٰهًا اٰخَرَ وَلَا يَقْتُلُوْنَ النَّفْسَ الَّتِيْ حَرَّمَ اللّٰهُ اِلَّا بِالْحَقِّ وَلَا يَزْنُوْنَۚ وَمَنْ يَّفْعَلْ ذٰلِكَ يَلْقَ اَثَامًا ۙ ﴿٦٨

wallażīna lā yad'ụna ma'allāhi ilāhan ākhara wa lā yaqtulụnan-nafsallatī ḥarramallāhu illā bil-ḥaqqi wa lā yaznụn, wa may yaf'al żālika yalqa aṡāmā

dan orang-orang yang tidak mempersekutukan Allah dengan sembahan lain dan tidak membunuh orang yang diharamkan Allah kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina; dan barangsiapa melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat hukuman yang berat,


Tafsir Ibnu Katsir

Tafsir Surah Al-Furqan Ayat: 68
*Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah, telah menceritakan kepada kami Al-A'masy, dari Syaqiq, dari Abdullah ibnu Mas'ud yang menceritakan bahwa Rasulullahﷺ pernah ditanya,

اَيُّ الذَّنْبِ اَكْبَرُ. قَالَ اَنْ تَجْعَلَ لِلّٰهِ نِدًّا وَهُوَ خَلَقَكَ. قَالَ ثُمَّ اَيُّ. قَالَ اَنْ تَقْتُلَ وَلَدَكَ خَشْيَةَ اَنْ يَطْعَمَ مَعَكَ. قَالَ ثُمَّ اَيُّ. قَالَ اَنْ تُزَانِيَ حَلِيلَةَ جَارِكَ
( "Dosa apakah yang paling besar? Beliauﷺ menjawab, "Bila kamu menjadikan tandingan-tandingan bagi Allah, padahal Dia telah menciptakanmu. Lalu si penanya bertanya lagi, "Kemudian apa lagi? Rasulullahﷺ bersabda, "Bila kamu membunuh anakmu karena takut dia ikut makan bersamamu. Ia bertanya lagi, "Kemudian apa lagi? Rasulullahﷺ menjawab, "Bila kamu berzina dengan istri tetanggamu. )

Abdullah ibnu Mas'ud berkata, bahwa lalu Allahﷻ menurunkan firman-Nya yang membenarkan hal tersebut, yaitu: ( Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah. ) (Al-Furqan, 25:68), hingga akhir ayat.

*Hal yang sama telah diriwayatkan oleh Imam Nasa'i, dari Hannad ibnus Sirri, dari Abu Mu'awiyah dengan sanad yang sama.

*Imam Bukhari dan Imam Muslim telah mengetengahkannya melalui hadis Al-A'masy dan Mansur. (Al-Bukhari menambahkan: serta Wasil). Mereka bertiga menerima hadis ini dari Abu Wa-il alias Syaqiq ibnu Salamah, dari Abu Maisarah Amr ibnu Syurahbil, dari Ibnu Mas'ud.

*Menurut lafaz Imam Bukhari dan Imam Muslim melalui Ibnu Mas'ud adalah seperti berikut:

Ibnu Mas'ud mengatakan, "Aku bertanya, 'Wahai Rasulullah, dosa apakah yang paling besar?, dan seterusnya.

Jalur hadis yang garib.

*Ibnu Jarir mengatakan telah menceritakan kepada kami Ahmad ibnu Ishaq Al-Ahwazi, telah menceritakan kepada kami Amir ibnu Mudrik, telah menceritakan kepada kami As-Sirri ibnu Ismail, telah menceritakan kepada kami Asy-Sya'bi, dari Masruq yang mengatakan bahwa Abdullah pernah mengatakan, "Pada suatu hari Rasulullahﷺ pergi, lalu aku mengikutinya. Rasulullahﷺ duduk di atas sebuah gundukan tanah, maka aku duduk di bagian yang lebih rendah darinya, sedangkan mukaku sejajar dengan kedua lututnya. Aku sengaja ingin menemaninya dalam kesendiriannya itu. Aku bertanya, "Semoga ayah dan ibuku menjadi tebusanmu, wahai Rasulullah, dosa apakah yang paling besar? Rasulullahﷺ menjawab, "Bila kamu mendakwakan bahwa Allah mempunyai tandingan, padahal Dialah yang menciptakanmu. Aku bertanya, "Kemudian dosa apakah lagi? Beliau menjawab, "Bila kamu membunuh anakmu karena tidak suka dia makan bersamamu. Aku bertanya lagi, "Kemudian dosa apa lagi? Beliauﷺ menjawab, "Bila kamu berzina dengan istri tetanggamu. Kemudian Rasulullahﷺ membaca firman-Nya: ( Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah. ) (Al-Furqan, 25:68), hingga akhir ayat.

*Imam Nasa'i mengatakan, telah menceritakan kepada kami Qutaibah ibnu Sa'id, telah menceritakan kepada kami Jarir, dari Mansur, dari Hilal ibnu Yusaf, dari Salamah ibnu Qais yang mengatakan bahwa Rasulullahﷺ bersabda dalam haji wada'-nya,

اَلَا اِنَّمَا هِيَ اَرْبَعٌ
( "Ingatlah, sesungguhnya (dosa yang terbesar) itu ada empat macam. )

Salamah ibnu Qais mengatakan bahwa sejak ia mendengar hal tersebut dari Rasulullahﷺ, ia sangat membenci keempat perbuatan itu, yaitu:

لا تُشْرِكُوْا بِاللّٰهِ شَيْئًا وَلَا تَقْتُلُوا النَّفْسَ الَّتِيْ حَرَّمَ اللّٰهُ اِلَّا بِالْحَقِّ وَلَا تَزْنُوا وَلَا تَسْرِقُوْا
( Janganlah kalian mempersekutukan Allah dengan sesuatu pun, dan janganlah kalian membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang hak, dan janganlah kalian berzina, serta janganlah kalian mencuri. )

*Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ali ibnul Madini rahimahullah, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Fudail ibnu Gazwan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Sa'id Al-Ansari; ia pernah mendengar Abu Tayyibah Al-Kala'i mengatakan, ia pernah mendengar Al-Miqdad ibnul Aswad£ berkata bahwa Rasulullahﷺ pernah bersabda kepada para sahabatnya:

مَا تَقُوْلُوْنَ فِى الزِّنَا. قَالُوْ حَرَّمَهُ اللّٰهُ وَرَسُوْلُهٗ فَهُوَ حَرَام اِلٰى يَوْمِ الْقِيٰمَةِ. فَقَالَ رَسُوْلُ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِاَصْحَابِهٖ. لَاَنْ يَزْنِيَ الرَّجُلُ بِعَشْرِ نِسْوَةٍ اَيْسَرُ عَلَيْهِ مِنْ اَنْ يَزْنِيَ بِامْرَاَةِ جَارِهٖ. قَالَ مَا تَقُوْلُوْنَ فِى السَّرِقَةِ. قَالُوْا حَرَّمَهَا اللّٰهُ وَرَسُوْلُهٗ فَهِيَ حَرَامٌ. قَالَ لَاَنْ يَسْرِقَ الرَّجُلُ مِنْ عَشْرَةِ اَبْيَاتٍ اَيْسَرُ عَلَيْهِ مِنْ اَنْ يَسْرِقَ مِنْ جَارِهٖ
( "Bagaimanakah pendapat kalian tentang zina? Mereka menjawab, "Allah dan Rasul-Nya telah mengharamkannya, dan ia tetap haram sampai hari kiamat. Rasulullahﷺ bersabda kepada para sahabatnya, "Sungguh dosa seseorang lelaki yang berzina dengan sepuluh orang wanita lebih ringan daripada ia berzina dengan istri tetangganya. Rasulullahﷺ bersabda, "Bagaimanakah pendapat kalian tentang mencuri? Mereka menjawab, "Allah dan Rasul-Nya telah mengharamkannya, dan ia merupakan perbuatan yang haram. Rasulullahﷺ bersabda, "Sungguh dosa seseorang yang mencuri dari sepuluh rumah lebih ringan daripada mencuri dari rumah tetangganya. )

*Abu Bakar ibnu Abud Dunia mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ammar ibnu Nasr, telah menceritakan kepada kami Baqiyyah, dari Abu Bakar ibnu Abu Maryam, dari Al-Haisam ibnu Malik At-Ta-i, dari Nabiﷺ yang telah bersabda:

مَا مِنْ ذَنْبٍ بَعْدَ الشِّرْكِ اَعْظَمُ عِنْدَ اللّٰهِ مِنْ نُطْفَةٍ وَضَعَهَا رَجُلٌ فِيْ رَحِمٍ لَا يَحِلُّ لَهٗ
( "Tiada suatu dosa pun sesudah syirik yang lebih besar di sisi Allah daripada dosa seorang lelaki yang meletakkan nutfah (air mani)nya ke dalam rahim yang tidak halal baginya (yakni berzina). )

*Ibnu Juraij mengatakan, telah menceritakan kepadaku Ya'la dari Sa'id ibnu Jubair; ia pernah mendengar Ibnu Abbas mengatakan bahwa pernah ada sejumlah orang dari kalangan orang-orang musyrik yang banyak membunuh dan banyak berzina. Lalu mereka datang menghadap kepada Nabi Muhammadﷺ dan berkata, "Sesungguhnya agama yang engkau katakan dan engkau seru itu benar-benar baik. Sekiranya saja engkau beritakan kepada kami bahwa apa yang telah kami perbuat ada kafaratnya. Maka turunlah firman Allahﷻ: ( Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah. ) (Al-Furqan, 25:68), hingga akhir ayat. Turun pula firman-Nya: ( Katakanlah, "Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri. ) (Az-Zumar, 39:53), hingga akhir ayat.

*Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar, telah menceritakan kepada kami Sufyan, dari Amr, dari Abu Fakhitah yang mengatakan bahwa Rasulullahﷺ bersabda kepada seorang lelaki:

اِنَّ اللّٰهَ يَنْهَاكَ اَنْ تَعْبُدَ الْمَخْلُوْقَ وَتَدَعَ الْخَالِقَ وَيَنْهَاكَ اَنْ تَقْتُلَ وَلَدَكَ وَتَغْذُوَ كَلْبَكَ وَيَنْهَاكَ اَنْ تَزْنِيَ بِحَلِيْلَةِ جَارِكَ
( "Sesungguhnya Allah melarangmu menyembah makhluk, sedangkan Dia kamu tinggalkan (tidak disembah). Dan Allah melarangmu membunuh anakmu, sedangkan anjingmu kamu beri makan. Dan Allah melarangmu berzina dengan istri tetanggamu. )

Sufyan mengatakan bahwa hal inilah yang disebutkan oleh Allah dalam firman-Nya: ( Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah. ) (Al-Furqan, 25:68), hingga akhir ayat.

Adapun firman Alahﷻ:

وَمَنْ يَّفْعَلْ ذٰلِكَ يَلْقَ اَثَامًا
( barang siapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa (nya). ) (Al-Furqan, 25:68)

*Telah diriwayatkan dari Abdullah ibnu Amr, ia pernah mengatakan bahwa Asam adalah nama sebuah lembah di neraka Jahanam. Ikrimah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: ( niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya). ) (Al-Furqan, 25:68) Bahwa Asam adalah nama lembah-lembah yang terdapat di dalam neraka Jahanam tempat untuk menyiksa para penzina. Hal yang sama telah diriwayatkan dari Sa'id ibnu Jubair dan Mujahid.

*Qatadah telah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: ( niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya). ) (Al-Furqan, 25:68) Yang dimaksud dengan ATSĀMAN ialah pembalasan dosa, dahulu kami mengatakannya sebagai nama sebuah lembah di dalam neraka Jahanam.

*Telah diriwayatkan kepada kami bahwa Luqman pernah mengatakan kepada anaknya, "Hai anakku, hindarilah perbuatan zina, karena sesungguhnya perbuatan zina itu permulaannya adalah takut, sedangkan akhirnya adalah penyesalan.

*Di dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dan lain-lainnya melalui Abu Umamah Al-Bahili secara mauquf dan marfu' disebutkan bahwa GHAYYAN dan ATSĀMAN adalah nama dua buah sumur di dasar neraka Jahanam semoga Allah melindungi kita dari kedua sumur itu berkat karunia dan kemurahan-Nya.

*As-Saddi telah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: ( niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya). ) (Al-Furqan, 25:68) Bahwa asaman ialah pembalasan.

*Takwil ini lebih serasi dengan makna lahiriah ayat, dan dengan pengertian yang sama disebutkan dalam konteks selanjutnya yang berfungsi sebagai mubdal minhu-nya, yaitu firman Allahﷻ:

يُضٰعَفْ لَهُ الْعَذَابُ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ
( (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat. ) (Al-Furqan, 25:69)

Yakni siksaan itu diulang-ulang terhadapnya dan diperkeras.

وَيَخْلُدْ فِيْهٖ مُهَانًا
( dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina. ) (Al-Furqan, 25:69)

Maksudnya, dalam keadaan terhina lagi rendah.


Tafsir Jalalain  Tafsir Muyassar