Tafsir Al-Qur'an Surah Al-Furqan Ayat 77

Tafsir Al-Qur'an Surah Al-Furqan Ayat 77

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ


قُلْ مَا يَعْبَؤُا بِكُمْ رَبِّيْ لَوْلَا دُعَاۤؤُكُمْۚ فَقَدْ كَذَّبْتُمْ فَسَوْفَ يَكُوْنُ لِزَامًا ﴿٧٧

qul mā ya'ba`u bikum rabbī lau lā du'ā`ukum, fa qad każżabtum fa saufa yakụnu lizāmā

Katakanlah (Muhammad, kepada orang-orang musyrik), “Tuhanku tidak akan mengindahkan kamu, kalau tidak karena ibadahmu. (Tetapi bagaimana kamu beribadah kepada-Nya), padahal sungguh, kamu telah mendustakan-Nya? Karena itu, kelak (azab) pasti (menimpamu).”


Tafsir Ibnu Katsir

Tafsir Surah Al-Furqan Ayat: 77
Kemudian Allahﷻ berfirman:

قُلْ مَا يَعْبَؤُا بِكُمْ رَبِّيْ
( Katakanlah, "Tuhanku tidak mengindahkan kalian. ) (Al-Furqan, 25:77)

*Allah tidak mengindahkan kalian bila kalian tidak menyembah-Nya. Karena sesungguhnya Allah tidak sekali-kali menciptakan makhluk, melainkan agar mereka menyembah-Nya, mengesakan-Nya, dan bertasbih kepada-Nya di setiap pagi dan petang (untuk kemaslahatan mereka sendiri).

*Mujahid dan Amr ibnu Syu'aib telah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: ( Tuhanku tidak mengindahkan kalian. ) (Al-Furqan, 25:77) Yakni Tuhanku tidak mengazab kalian.

*Ali ibnu Abu Falhah telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya: ( Katakanlah, "Tuhanku tidak mengindahkan kalian. ) (Al-Furqan, 25:77) Artinya, seandainya tidak ada iman kalian, tentu Tuhanku tidak mengindahkan kalian. Allahﷻ memberitahukan kepada orang-orang kafir bahwa Dia tidak memerlukan mereka, karenanya Dia tidak menciptakan mereka sebagai orang-orang mukmin. Seandainya Allah mempunyai keperluan, tentulah Dia menjadikan mereka suka kepada iman, sebagaimana Dia menjadikan orang-orang mukmin beriman.

*******
Firman Allahﷻ:

فَقَدْ كَذَّبْتُمْ فَسَوْفَ يَكُوْنُ لِزَامًا
( Padahal kalian sungguh telah mendustakan-Nya (hai orang-orang kafir). Karena itu, kelak (azab) pasti (menimpa kalian). ) (Al-Furqan, 25:77)

*Kedustaan kalian kepada Allah akan memastikan diri kalian tertimpa azab, binasa, dan kehancuran di dunia dan akhirat; yang hal ini termasuk pula kejadian dalam Perang Badar. Seperti apa yang telah ditafsirkan oleh Abdullah ibnu Mas'ud, Ubay ibnu Ka'b, Muhammad ibnu Ka'b Al-Qurazi, Mujahid, Ad-Dahhak, Qatadah, dan As-Saddi, serta lain-lainnya.

*Al-Hasan Al-Basri telah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: ( Karena itu, kelak (azab) pasti (menimpa kalian). ) (Al-Furqan, 25:77) Yakni kelak di hari kiamat. Di antara kedua penafsiran pada hakikatnya tidak ada pertentangan


Tafsir Jalalain  Tafsir Muyassar