بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ﴿٧٨﴾
wa laqad arsalnā rusulam ming qablika min-hum mang qaṣaṣnā 'alaika wa min-hum mal lam naqṣuṣ 'alaīk, wa mā kāna lirasụlin ay ya`tiya bi`āyatin illā bi`iżnillāh, fa iżā jā`a amrullāhi quḍiya bil-ḥaqqi wa khasira hunālikal-mubṭilụn
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.
Tafsir Surah Al-Mu’min Ayat: 78
*Kemudian Allahﷻ berfirman, menghibur hati Nabiﷺ:
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ
( Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu. ) (Ghafir, 40:78)
*Sama seperti apa yang disebutkan oleh Allahﷻ dalam surat An-Nisa, yakni di antara mereka ada yang Kami ceritakan kisahnya kepadamu bersama kaumnya masing-masing, bagaimanakah kaum mereka mendustakan mereka, kemudian pada akhirnya kesudahan yang baik dan pertolongan hanyalah bagi para rasul.
وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ
( dan di antara mereka ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu ) (Ghafir, 40:78)
*Mereka yang tidak Kami ceritakan kisahnya kepadamu jumlahnya jauh lebih banyak berkali-kali lipat, seperti yang telah diingatkan hal tersebut dalam surat An-Nisa.
*******
Firman Allahﷻ:
وَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ
( Tidak dapat bagi seorang rasul membawa suatu mukjizat melainkan dengan seizin Allah. ) (Ghafir, 40:78)
Yakni tiada seorang rasul pun dapat mendatangkan suatu hal yang bertentangan dengan hukum alam kepada kaumnya, melainkan dengan seizin Allah yang membolehkannya untuk mendatangkan hal tersebut yang tujuan utamanya ialah untuk membuktikan kebenaran dari ajaran yang disampaikannya kepada mereka.
فَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ
( maka apabila telah datang perintah Allah. ) (Ghafir, 40:78)
Yaitu azab dan pembalasan Allah yang meliputi orang-orang yang mendustakan-(Nya).
قُضِيَ بِالْحَقِّ
( diputuskan (semua perkara) dengan adil. ) (Ghafir, 40:78)
*Maka Dia menyelamatkan orang-orang mukmin dan membinasakan orang-orang kafir. Karena itu, dalam firman berikutnya disebutkan:
وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ
( Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil. ) (Ghafir, 40:78)