بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
قَالَ رَبِّ اَنّٰى يَكُوْنُ لِيْ غُلٰمٌ وَّكَانَتِ امْرَاَتِيْ عَاقِرًا وَّقَدْ بَلَغْتُ مِنَ الْكِبَرِ عِتِيًّا ﴿٨﴾
qāla rabbi annā yakunu lī gulāmuw wa kānatimra`atī 'āqiraw wa qad balagtu minal-kibari 'itiyyā
Dia (Zakaria) berkata, “Ya Tuhanku, bagaimana aku akan mempunyai anak, padahal istriku seorang yang mandul dan aku (sendiri) sesungguhnya sudah mencapai usia yang sangat tua?”
Tafsir Surah Maryam Ayat: 8
*Zakaria merasa heran ketika doanya dikabulkan dan mendapat berita gembira akan kelahiran seorang putra, maka kegembiraannya meledak-ledak. Lalu ia bertanya tentang cara yang menyebabkan dia beranak, mengingat istrinya mandul, tidak punya anak sejak semula, lagi sudah tua. Dirinya pun tua serta tulang-tulangnya telah lemah lagi kurus. Tiada kemampuan lagi baginya untuk melakukan persetubuhan.
*Lafaz ( 'itiyya ) menurut orang-orang Arab artinya kalau diibaratkan dengan kayu, kayu itu sudah kering kerontang. Mujahid mengatakan, 'ITIYYAN artinya kerapuhan tulang. Ibnu Abbas dan lain-lainnya mengatakan bahwa 'ITIYYAN artinya lanjut usia. Tetapi makna lahiriahnya menunjukkan bahwa 'ITIYYAN lebih parah lagi dari kibaran (usia lanjut).
*Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ya'qub, telah menceritakan kepada kami Hasyim, telah menceritakan kepada kami Husain, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa ia mengetahui semua sunah (tuntunan) Nabiﷺ Hanya dia tidak mengetahui apakah Rasulullahﷺ melakukan bacaan (selain Al-Fatihah) dalam salat Zuhur dan Asarnya ataukah tidak, dan ia tidak mengetahui bagaimanakah Rasulullahﷺ membaca firman-Nya: ( dan aku (sendiri) sesungguhnya sudah mencapai umur yang sangat tua. ) (Maryam, 19:8) Apakah beliau membacanya ( 'itiyyan ) ataukah ( 'istiyyan ) (semakna dengan 'ITIYYAN).
*Imam Ahmad meriwayatkannya dari Syuraih ibnun Nu'man, sedangkan Abu Daud meriwayatkannya dari Ziyad ibnu Ayyub, keduanya dari Hasyim dehgan sanad yang sama.