بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
قُلْ اِنَّ الْمَوْتَ الَّذِيْ تَفِرُّوْنَ مِنْهُ فَاِنَّهٗ مُلٰقِيْكُمْ ثُمَّ تُرَدُّوْنَ اِلٰى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ ﴿٨﴾
qul innal-mautallażī tafirrụna min-hu fa innahụ mulāqīkum ṡumma turaddụna ilā 'ālimil-gaibi wasy-syahādati fa yunabbi`ukum bimā kuntum ta'malụn
Katakanlah, “Sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya, ia pasti menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.”
Tafsir Surah Al-Jumu’ah Ayat: 8
*Semakna dengan firman Allahﷻ yang disebutkan di dalam surat An-Nisa, yaitu:
اَيْنَمَا تَكُوْنُوْا يُدْرِكْكُّمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِيْ بُرُوْجٍ مُّشَيَّدَةٍ
( Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendati pun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh. ) (An-Nisa, 4:78)
*Di dalam kitab Mu jam Imam Tabrani disebutkan melalui hadis Mu'az Muhammad ibnu Muhammad Al-Hudali, dari Yunus, dari Al-Hasan, dari Samurah secara marfu':
مَثَلُ الَّذِيْ يَفِرُّ مِنَ الْمَوْتِ كَمَثَلِ الثَّعْلَبِ تَطْلُبُهُ الْاَرْضُ بِدَيْنٍ فَجَاءَ يَسْعٰى حَتّٰى اِذَا اَعْيَا وَانْبَهَرَ دَخَلَ جُحْرَهٗ فَقَالَتْ لَهُ الْاَرْضُ يَا ثَعْلَبُ دَيْنِيْ. فَخَرَجَ لَهٗ حِصَاصٌ فَلَمْ يَزَلْ كَذٰلِكَ حَتّٰى تَقَطَّعَتْ عُنُقُهٗ فَمَاتَ
( "Perumpamaan orang yang lari dari kematian sama dengan musang yang dikejar oleh bumi karena suatu utang, maka musang itu melarikan diri dengan cepatnya; hingga manakala ia kecapaian dan napasnya tersengal-sengal, lalu ia masuk ke dalam liangnya. Dan bumi pun berkata kepadanya, "Hai musang, mana utangku lalu musang itu keluar melarikan diri dengan cepatnya karena ditagih utang, dan ia terus-menerus dalam keadaan demikian hingga pada akhirnya ia kehabisan napas dan mati. )