Tafsir Al-Qur'an Surah Al-Anbiya Ayat 88

Tafsir Al-Qur'an Surah Al-Anbiya Ayat 88

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ


فَاسْتَجَبْنَا لَهٗۙ وَنَجَّيْنٰهُ مِنَ الْغَمِّۗ وَكَذٰلِكَ نُـْۨجِى الْمُؤْمِنِيْنَ ﴿٨٨

fastajabnā lahụ wa najjaināhu minal-gamm, wa każālika nunjil-mu`minīn

Maka Kami kabulkan (doa)nya dan Kami selamatkan dia dari kedukaan. Dan demikianlah Kami menyelamatkan orang-orang yang beriman.


Tafsir Ibnu Katsir

Tafsir Surah Al-Anbiya Ayat: 88
Firman Allahﷻ:

فَاسْتَجَبْنَا لَهٗ وَنَجَّيْنٰهُ مِنَ الْغَمِّ
( Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari kedukaan. ) (Al-Anbiya, 21:88)

Yaitu Kami keluarkan dia dari dalam perut ikan dan dari kegelapannya.

وَكَذٰلِكَ نُـْۨجِى الْمُؤْمِنِيْنَ
( Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman. ) (Al-Anbiya, 21:88)

Yakni apabila mereka berada dalam kesengsaraan, lalu berdoa kepada Kami seraya bertobat, terlebih lagi jika mereka mengucapkan doa yang disebutkan dalam ayat ini saat mendapat musibah. Di dalam hadis Nabiﷺ telah disebutkan anjuran untuk membaca doa ini di saat tertimpa musibah.

*Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ismail ibnu Umair, telah menceritakan kepada kami Yunus ibnu Abu Ishaq Al-Hamdani, telah menceritakan kepada kami Ibrahim ibnu Muhammad ibnu Sa'd, telah menceritakan kepadaku ayahku, (yaitu Muhammad), dari ayahnya (yaitu Sa'd ibnu Abu Waqqas£) yang mengatakan, bahwa ia berdua dengan Usman ibnu Affan di dalam masjid, lalu ia mengucapkan salam kepadanya, tetapi Usman hanya memelototkan mata ke arahnya tanpa menjawab salamnya. Sa'd ibnu Abu Waqqas melanjutkan kisahnya, "Lalu saya pergi menghadap kepada Umar ibnul Khattab dan berkata kepadanya sebanyak dua kali, 'Hai Amirul Mu'minin, apakah telah terjadi sesuatu dalam Islam?' Umar menjawab, 'Tidak. Lalu mengapa?' Saya berkata, 'Tidak, hanya saya ketika melewati Usman tadi di masjid, saya mengucapkan salam kepadanya, tetapi ia hanya memelototi diriku dan tidak menjawab salamku. Maka Khalifah Umar mengundang sahabat Usman, lalu berkata kepadanya, 'Apakah yang menyebabkan kamu tidak mau menjawab salam saudaramu?' Usman berkata, saya tidak merasa.' Sa'd berkata, 'Tidak, kamu benar melakukannya.' Akhirnya Usman bersumpah dan saya pun bersumpah pula. Sa'd ibnu Abu Waqqas melanjutkan kisahnya, "Setelah itu Usman teringat akan keadaan dirinya, lalu ia mengatakan bahwa memang benar, seraya beristigfar kepada Allah dan bertobat kepada-Nya. Ia mengatakan, 'Memang kamu tadi lewat di hadapanku, saat itu aku sedang mengingat-ingat suatu kalimat yang pernah saya dengar dari Rasulullahﷺ, tetapi demi Allah, tidak sekali-kali saya mengingatnya, melainkan mata dan hatiku seakan-akan tertutup oleh tabir penutup. Sa'd berkata, "Aku akan menceritakan kepadamu tentang kalimat itu. Sesungguhnya Rasulullahﷺ ketika sedang menceritakan kepada kami tentang permulaan doa (yang diucapkan oleh Yunus), tiba-tiba datanglah seorang Badui yang membuatnya sibuk melayaninya. Setelah itu Rasulullahﷺ bangkit berdiri dan pergi, maka saya mengikutinya. Ketika saya merasa khawatir beliauﷺ terlebih dahulu masuk ke dalam rumahnya, maka saya pukulkan kakiku ke tanah. Rasulullahﷺ menoleh ke arahku dan bertanya, "Siapakah orang ini? Bukankah kamu Abu Ishaq?' Saya menjawab, 'Benar, wahai Rasulullah.' Rasulullahﷺ bersabda, 'Ada apa perlumu?' Saya menjawab, 'Tidak demi Allah, saya hanya mengingatkan, bahwa engkau tadi menceritakan kepada kami tentang permulaan doa (yang diucapkan oleh Yunus), kemudian datanglah seorang Badui yang membuat engkau sibuk.' Rasulullahﷺ menjawab, 'Benar, doa itu adalah doa yang diucapkan oleh Zun Nun ketika ia berada di dalam perut ikan paus, yaitu firman-Nya: ( Tidak ada Tuhan selain Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim ) (Al-Anbiya, 21:87) Sesungguhnya tiada seorang muslim pun berdoa kepada Tuhannya dengan menyebut kalimat ini untuk memohon sesuatu, melainkan Allah akan memperkenankannya.

*Imam Turmuzi dan Imam Nasa'i meriwayatkan hadis ini di dalam kitab 'Amalul Yaumi wal Lailah melalui hadis Ibrahim ibnu Muhammad ibnu Sa'd dari ayahnya dengan sanad yang sama.

*Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Sa'id Al-Asyaj, telah menceritakan kepada kami Abu Khalid Al-Ahmar dari Kasir ibnu Zaid dari Al-Mutallib ibnu Hantab; menurut Abu Khalid, dia menerimanya dari Mus'ab ibnu Sa'd, dari Sa'd yang mengatakan bahwa Rasulullahﷺ Pernah bersabda: Barang siapa yang berdoa dengan doanya Nabi Yunus, pasti diperkenankan baginya. Abu Sa'id mengatakan bahwa demikianlah yang dimaksud oleh firman-Nya: ( Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman. ) (Al-Anbiya, 21:88)

*Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepadaku Imran ibnu Bakkar Al-Kala'i, telah menceritakan kepada kami Yahya ibnu Saleh, telah menceritakan kepada kami Abu Yahya ibnu Abdur Rahman, telah menceritakan kepadaku Bisyr ibnu Mansur, dari Ali ibnu Zaid, dari Sa'id ibnul Musayyab yang mengatakan bahwa ia pernah mendengar Sa'd ibnu Abu Waqqas mengatakan bahwa ia pernah mendengar Rasulullahﷺ bersabda: "Asma Allah yang apabila disebutkan dalam doa, pasti Dia memperkenankannya; dan apabila diminta dengannya, pasti memberi, yaitu doa Yunus ibnu Mata. Sa'd bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah doa itu khusus bagi Yunus ataukah bagi seluruh kaum muslim? Rasulullahﷺ menjawab, "Doa itu bagi Yunus ibnu Mata secara khusus dan bagi kaum mukmin semuanya secara umum, jika mereka meyebutkannya di dalam doanya. Bukankah kamu telah mendengar firman Allahﷻ yang mengatakan, ( Maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap. Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim. Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman ) (Al-Anbiya, 21:87-21:88). Ini merupakan syarat dari Allah bagi orang yang mengucapkannya di dalam doanya.

*Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Ahmad ibnu Abu Syuraih, telah menceritakan kepada kami Daud ibnul Muhabbar ibnu Muhazzam Al-Maqdisi, dari Kasir ibnu Ma'bad, bahwa ia pernah bertanya kepada Al-Hasan, "Hai Abu Sa'id, apakah asma Allah yang paling agung, yang bila disebut di dalam doa, Dia pasti memperkenankannya; dan bila diminta, pasti memberi? Al-Hasan menjawab,Hai anak saudaraku, bukankah kamu telah membaca firman Allahﷻ: ( Dan (ingatlah kisah) Zun Nun (Yunus) ketika ia pergi dalam keadaan marah ) (Al-Anbiya, 21:87) sampai dengan firman-Nya: ( Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman. ) (Al-Anbiya, 21:88) Hai anak saudaraku, itulah asma Allah yang teragung, yang apabila disebutkan di dalam doa pasti Dia memperkenankannya; dan apabila diminta, pasti memberi.


Tafsir Jalalain  Tafsir Muyassar