بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
اَمْ حَسِبْتَ اَنَّ اَصْحٰبَ الْكَهْفِ وَالرَّقِيْمِ كَانُوْا مِنْ اٰيٰتِنَا عَجَبًا ﴿٩﴾
am ḥasibta anna aṣ-ḥābal-kahfi war-raqīmi kānụ min āyātinā 'ajabā
Apakah engkau mengira bahwa orang yang mendiami gua, dan (yang mempunyai) raqim itu, termasuk tanda-tanda (kebesaran) Kami yang menakjubkan?
Tafsir Surah Al-Kahf Ayat: 9
*Hal ini merupakan berita dari Allahﷻ yang menceritakan tentang orang-orang yang menghuni gua secara singkat, kemudian diterangkan dengan panjang lebar sesudahnya. Allahﷻ berfirman:
اَمْ حَسِبْتَ
( Atau kamu mengira. ) (Al-Kahfi, 18:9) hai Muhammad.
اَنَّ اَصْحٰبَ الْكَهْفِ وَالرَّقِيْمِ كَانُوْا مِنْ اٰيٰتِنَا عَجَبًا
( bahwa orang-orang yang menghuni gua dan (yang mempunyai) raqim itu, mereka termasuk tanda-tanda kekuasaan Kami yang mengherankan. ) (Al-Kahfi, 18:9)
Yakni tiadalah perkara mereka mengherankan bagi kekuasaan dan kemampuan Kami, karena sesungguhnya menciptakan langit dan bumi, silih bergantinya siang dan malam hari, menundukkan matahari serta rembulan, bintang-bintang, dan lain-lainnya dari tanda-tanda yang besar yang menunjukkan akan kekuasaan Allahﷻ sangatlah mudah. Dan bahwa Allah Mahakuasa atas semua yang dikehendaki-Nya, tiada sesuatu pun yang melemahkan-Nya. Semuanya itu jauh lebih mengherankan daripada perihal orang-orang yang menghuni gua.
*Ibnu Juraij telah meriwayatkan dari Mujahid sehubungan dengan makna firman-Nya: ( Atau kamu mengira bahwa orang-orang yang mendiami gua dan (yang mempunyai) raqim itu, mereka termasuk tanda-tanda kekuasaan Kami yang mengherankan? ) (Al-Kahfi, 18:9) Yaitu sesungguhnya pada sebagian tanda-tanda yang menunjukkan kekuasaan Kami terdapat banyak hal yang lebih mengherankan dari itu.
*Al-Aufi telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya: ( Atau kamu mengira bahwa orang-orang yang menghuni gua dan (yang mempunyai) raqim itu, mereka termasuk tanda-tanda kekuasaan Kami yang mengherankan? ) (Al-Kahfi, 18:9) Artinya, apa yang Aku berikan kepadamu berupa ilmu, sunnah, dan Al-Qur'an ini jauh lebih mengherankan daripada kisah ashabul kahfi (orang-orang yang menghuni gua) dan yang mempunyai raqim.
*Muhammad ibnu Ishaq telah mengatakan sehubungan dengan makna ayat ini, bahwa makna yang dimaksud seakan-akan mengatakan, "Hujah-hujah-Ku yang jelas terhadap hamba-hamba-Ku jauh lebih mengherankan daripada kisah para penghuni gua dan pemilik raqim itu.
*Al-Kahfi artinya gua yang terdapat di sebuah bukit yang dijadikan tempat bersembunyi oleh para pemuda yang disebutkan kisahnya dalam surat ini.
*Yang dimaksud dengan AR-RAQĪM, menurut Al-Aufi, dari Ibnu Abbas adalah sebuah lembah yang terletak di dekat kota Ailah (Yordania sekarang). Hal yang sama telah dikatakan oleh Atiyyah, Al-Aufi, dan Qatadah.
*Ad-Dahhak mengatakan, KAHFI adalah sebuah gua yang ada di lembah itu, sedangkan AR-RAQĪM adalah nama lembah tersebut.
*Mujahid mengatakan bahwa AR-RAQĪM adalah nama sebuah kitab yang diletakkan di depan bangunan tempat mereka. Sebagian orang mengatakan bahwa AR-RAQĪM adalah nama sebuah lembah yang padanya terdapat gua tempat mereka.
*Abdur Razzaq mengatakan, telah menceritakan kepada kami As-Sauri, dari Sammak, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna AR-RAQĪM, bahwa Ka'b menduga AR-RAQĪM adalah nama sebuah kampung (kota).
*Ibnu Juraij telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa AR-RAQĪM adalah sebuah bukit yang di dalamnya terdapat gua tersebut.
*Ibnu Ishaq telah meriwayatkan dari Abdullah ibnu Abu Nujaih, dari Mujahid, dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa nama bukit itu adalah Banglius.
*Ibnu Juraij mengatakan, telah menceritakan kepadaku Wahb ibnu Sulaiman, dari Syu'aib Al-Jiba-i, bahwa nama bukit tempat gua itu adalah Banglius, nama guanya adalah Haizam, dan nama anjing mereka adalah Hamran.
*Abdur Razzaq mengatakan, telah menceritakan kepada kami Israil, dari Sammak, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas yang mengatakan, "Semua nama di dalam Al-Qur'an saya mengetahuinya kecuali Hannan, Awwah, dan Raqim.
*Ibnu Juraij mengatakan, telah menceritakan kepadaku Amr ibnu Dinar; ia pernah mendengar Ikrimah berkata, "Ibnu Abbas pernah mengatakan bahwa ia tidak mengetahui apakah AR-RAQĪM itu, nama sebuah prasasti ataukah bangunan?
*Ali ibnu Abu Talhah telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa AR-RAQĪM adalah sebuah prasasti.
*Sa'id ibnu Jubair mengatakan, AR-RAQĪM adalah sebuah prasasti yang tertulis pada sebuah batu; mereka menulis kisah ashabul kahfi padanya, kemudian meletakkannya di pintu gua itu.
*Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam telah mengatakan bahwa AR-RAQĪM artinya kitab, kemudian ia membacakan firman-Nya untuk menguatkan alasannya, yaitu:
كِتٰبٌ مَّرْقُوْمٌ
( (Ialah) kitab yang bertulis. ) (Al-Muthaffifin, 83:9)
*Memang inilah yang tersimpulkan dari makna lahiriah ayat, dan pendapat inilah yang dipilih oleh Ibnu Jarir.
*Ibnu Jarir mengatakan bahwa ( raqīm ) ber-wazan fa'il yang maknanya ( marqūm ) (tertulis). Sebagaimana dikatakan ( qatīl ) terhadap si terbunuh, dan orang yang terluka disebut ( jarīh ).