بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
فَمَنْ يَّعْمَلْ مِنَ الصّٰلِحٰتِ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَا كُفْرَانَ لِسَعْيِهٖۚ وَاِنَّا لَهٗ كَاتِبُوْنَ ﴿٩٤﴾
fa may ya'mal minaṣ-ṣāliḥāti wa huwa mu`minun fa lā kufrāna lisa'yih, wa innā lahụ kātibụn
Barangsiapa mengerjakan kebajikan, dan dia beriman, maka usahanya tidak akan diingkari (disia-siakan), dan sungguh, Kamilah yang mencatat untuknya.
Tafsir Surah Al-Anbiya Ayat: 94
Firman Allahﷻ:
فَمَنْ يَّعْمَلْ مِنَ الصّٰلِحٰتِ وَهُوَ مُؤْمِنٌ
( Maka barang siapa yang mengerjakan amal saleh, sedangkan ia beriman. ) (Al-Anbiya, 21:94)
Yaitu kalbunya membenarkan dan anggota tubuhnya mengerjakan amal saleh.
فَلَا كُفْرَانَ لِسَعْيِهٖ
( maka tidak ada pengingkaran terhadap amalannya itu. ) (Al-Anbiya, 21:94)
Semakna dengan apa yang disebutkan oleh Allahﷻ dalam ayat lain melalui firman-Nya:
اِنَّا لَا نُضِيْعُ اَجْرَ مَنْ اَحْسَنَ عَمَلًا
( Sesungguhnya Kami tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengerjakan amalan(nya) dengan baik. ) (Al-Kahfi, 18:30)
Yakni usahanya alias amal perbuatannya tidak akan diingkari, melainkan diberi balasan; dia tidak akan dianiaya barang seberat zarrah pun. Karena itulah dalam akhir ayat ini disebutkan oleh firman-Nya:
وَاِنَّا لَهٗ كَاتِبُوْنَ
( sesungguhnya Kami menuliskan amalnya itu untuknya. ) (Al-Anbiya, 21:94)
Yaitu semua amal perbuatannya dicatat (di dalam kitab catatan amal masing-masing), maka tiada sesuatu pun dari amal perbuatannya yang tersia-sia.