مسند أحمد ٢٢٠١٢: حَدَّثَنَا يَزِيدُ أَخْبَرَنَا يَحْيَى عَنْ بُشَيْرِ بْنِ يَسَارٍ أَخْبَرَهُ عَنْ رَجُلٍ مِنْ أَصْحَابِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ نَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ بَيْعِ الثَّمَرِ بِالتَّمْرِ وَرَخَّصَ فِي الْعَرِيَّةِ قَالَ وَالْعَرِيَّةُ النَّخْلَةُ وَالنَّخْلَتَانِ يَشْتَرِيهِمَا الرَّجُلُ بِخَرْصِهِمَا مِنْ التَّمْرِ فَيَضْمَنُهُمَا فَرَخَّصَ فِي ذَلِكَ
Musnad Ahmad 22012: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengabarkan kepada kami Yahya dari Basyir bin Yasar telah mengabarkan kepadanya dari seorang sahabat Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam melarang menjual buah dengan kurma dan beliau memberi keringanan dalam 'ariyah. Ia berkata: 'Ariyah adalah satu pohon dan dua pohon kurma yang dibeli seseorang dengan cara taksiran lalu si penjual menjaminnya, beliau memberi keringanan dalam hal itu.
Musnad Ahmad Nomer 22012