مسند أحمد ٢٥٩٢٨: حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ عَنْ مَالِكٍ قَالَ حَدَّثَنِي زَيْدُ بْنُ أَسْلَمَ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ عَنْ أَبِي رَافِعٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَسْلَفَ مِنْ رَجُلٍ بَكْرًا فَأَتَتْهُ إِبِلٌ مِنْ إِبِلِ الصَّدَقَةِ فَقَالَ أَعْطُوهُ فَقَالُوا لَا نَجِدُ لَهُ إِلَّا رَبَاعِيًا خِيَارًا قَالَ أَعْطُوهُ فَإِنَّ خِيَارَ النَّاسِ أَحْسَنُهُمْ قَضَاءً
Musnad Ahmad 25928: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dari Malik dia berkata: telah menceritakan kepadaku Zaid bin Aslam dari 'Atha' bin Yasar dari Abu Rafi', bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam meminjam seekor unta muda dari seseorang, kemudian beliau mendapat unta dari unta sedekah (zakat), maka beliau pun berkata: "Berikanlah kepadanya." Para sahabat pun bertanya, "Kami tidak mendapatkan kecuali unta bagus dan telah berumur tujuh tahun." Baliau pun bersabda: "Berikanlah padanya karena sebaik-baik manusia adalah yang terbaik dalam pelunasan."
Musnad Ahmad Nomer 25928