مسند أحمد ٢٧٩: حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَنْبَأَنَا الثَّوْرِيُّ عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ عَنْ عَمْرِو بْنِ مَيْمُونٍ قَالَ سَمِعْتُ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ كَانَ أَهْلُ الْجَاهِلِيَّةِ لَا يُفِيضُونَ مِنْ جَمْعٍ حَتَّى يَرَوْا الشَّمْسَ عَلَى ثَبِيرٍ وَكَانُوا يَقُولُونَ أَشْرِقْ ثَبِيرُ كَيْمَا نُغِيرُ فَأَفَاضَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ
Musnad Ahmad 279: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah memberitakan kepada kami Ats Tsauri dari Abu Ishaq dari 'Amru Bin Maimun dia berkata: aku mendengar Umar Bin Al Khaththab berkata: Dahulu orang-orang Jahiliyyah tidak meninggalkan Jam'un (Muzdalifah) sampai mereka melihat matahari berada di atas Tsabiir dan mereka mengatakan: 'Terbitlah matahari di atas Tsabiir agar kami dapat segera pergi.' kemudian Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bertolak meninggalkan Jam'un (Muzdalifah) sebelum matahari terbit."
Musnad Ahmad Nomer 279