مسند أحمد ٣٢٨: حَدَّثَنَا أَبُو الْمُنْذِرِ إِسْمَاعِيلُ بْنُ عُمَرَ أُرَاهُ عَنِ حَجَّاجٍ عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ قَالَ قَتَلَ رَجُلٌ ابْنَهُ عَمْدًا فَرُفِعَ إِلَى عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ فَجَعَلَ عَلَيْهِ مِائَةً مِنْ الْإِبِلِ ثَلَاثِينَ حِقَّةً وَثَلَاثِينَ جَذَعَةً وَأَرْبَعِينَ ثَنِيَّةً وَقَالَ لَا يَرِثُ الْقَاتِلُ وَلَوْلَا أَنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَا يُقْتَلُ وَالِدٌ بِوَلَدِهِ لَقَتَلْتُكَ
Musnad Ahmad 328: Telah menceritakan kepada kami Abul MundZirr yaitu Isma'il Bin Umar, menurutku hadits itu bersumber dari Hajjaj dari 'Amru Bin Syu'aib dari bapaknya dari kakeknya dia berkata: Seorang lelaki membunuh anaknya dengan sengaja, kemudian hal itu di adukan kepada Umar Bin Al Khaththab, lalu Umar membebankan denda seratus ekor unta: tiga puluh ekor unta Hiqqoh (yang memasuki usia empat tahun), tiga puluh ekor unta Jadza'ah (unta betina yang memasuki usia lima tahun) dan empat puluh unta Tsaniyah (yang memasuki usia enam tahun). Umar berkata: "Pembunuh tidak dapat mewarisi. Seandainya aku tidak pernah mendengar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda: "Seorang ayah tidak dibunuh (diqishas) karena (membunuh) anaknya." Niscaya aku akan membunuhmu."
Musnad Ahmad Nomer 328