مسند أحمد ١٨٦٨: حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ عَنْ مُسْلِمٍ الْبَطِينِ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ أَتَتْ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ امْرَأَةٌ فَقَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ أُمِّي مَاتَتْ وَعَلَيْهَا صَوْمُ شَهْرٍ أَفَأَقْضِي عَنْهَا قَالَ فَقَالَ أَرَأَيْتِ لَوْ كَانَ عَلَى أُمِّكِ دَيْنٌ أَمَا كُنْتِ تَقْضِينَهُ قَالَتْ بَلَى قَالَ فَدَيْنُ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ أَحَقُّ
Musnad Ahmad 1868: Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari Muslim Al Bathin dari Said bin Jubair dari Ibnu Abbas berkata: Seorang wanita menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan berkata: "Wahai Rasulullah, ibuku telah meninggal dunia, sedang ia masih mempunyai tanggungan puasa satu bulan. Apakah aku boleh mengerjakannya untuknya?" Ibnu Abbas berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bertanya: "Bagaimana pendapatmu jika ibumu mempunyai hutang, apakah engkau harus melunasinya?" Wanita itu menjawab: "Tentu." Beliau bersabda: "Maka hutang kepada Allah Azza Wa Jalla lebih berhak untuk dilunasi."
Musnad Ahmad Nomer 1868