مسند أحمد ٣٢٤٥: حَدَّثَنَا ابْنُ نُمَيْرٍ حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ عَنْ مُسْلِمٍ الْبَطِينِ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَتَتْهُ امْرَأَةٌ فَقَالَتْ إِنَّ أُمِّي مَاتَتْ وَعَلَيْهَا صَوْمُ شَهْرِ رَمَضَانَ فَأَقْضِيهِ عَنْهَا قَالَ أَرَأَيْتَكِ لَوْ كَانَ عَلَيْهَا دَيْنٌ كُنْتِ تَقْضِينَهُ قَالَتْ نَعَمْ قَالَ فَدَيْنُ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ أَحَقُّ أَنْ يُقْضَى
Musnad Ahmad 3245: Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari Muslim Al Bathin dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, ia berkata: Seorang wanita datang lalu berkata: Sesungguhnya ibuku telah meninggal namun ia memiliki tanggungan berupa puasa satu bulan Ramadlan, apakah aku harus mengqadla`nya? Beliau bersabda: "Bagaimana menurutmu bila ibumu berhutang, apakah engkau akan melunasi hutangnya?" Ia menjawab: Tentu. Beliau bersabda: "Maka hutang kepada Allah Azza wa Jalla adalah lebih berhak untuk dilunasi."
Musnad Ahmad Nomer 3245