مسند أحمد ٥٦٥٩: حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ عِيسَى أَخْبَرَنِي مَالِكٌ عَنْ نَافِعٍ عَنِ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ عَائِشَةَ أَرَادَتْ أَنْ تَشْتَرِيَ جَارِيَةً تُعْتِقُهَا قَالَ أَهْلُهَا نَبِيعُكِ عَلَى أَنَّ وَلَاءَهَا لَنَا فَذَكَرَتْ ذَلِكَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ لَا يَمْنَعْكِ ذَلِكَ فَإِنَّ الْوَلَاءَ لِمَنْ أَعْتَقَ
Musnad Ahmad 5659: Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Isa telah mengabarkan kepadakku Malik dari Nafi' dari Ibnu Umar, 'Aisyah ingin membeli seorang budak wanita untuk dia bebaskan. Anehnya majikan budak itu berkata: "Kami menjualnya kepadamu, asalkan walaa` (hak warisnya) milik kami." Maka Aisyah mengajukan kasus ini kepada Rasulullah Shallallahu'alaihi wa Sallam, lalu beliau bersabda: "Tidak bisa, itu berarti menjadi penghalangmu (untuk membelinya), karena Wala` (hak waris budak) adalah bagi orang yang membebaskan."
Musnad Ahmad Nomer 5659