مسند أحمد ٥٧٦٣: حَدَّثَنَا أَبُو الْيَمَانِ أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ أَخْبَرَنَا نَافِعٌ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ قَالَ نَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يَخْطُبَ الرَّجُلُ عَلَى خِطْبَةِ أَخِيهِ حَتَّى يَدَعَهَا الَّذِي خَطَبَهَا أَوَّلَ مَرَّةٍ أَوْ يَأْذَنَ لَهُ
Musnad Ahmad 5763: Telah menceritakan kepada kami Abul Yaman telah mengabarkan kepada kami Syu'aib telah mengabarkan kepada kami Nafi' bahwa Abdullah bin Umar berkata: Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam melarang seseorang melamar wanita yang masih dalam proses lamaran saudaranya, sehingga orang yang pertama meninggalkan lamaran atau memberi izin.
Musnad Ahmad Nomer 5763