مسند أحمد ٤٥٥٨: حَدَّثَنَا وَكِيعٌ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ مَوْلَى آلِ طَلْحَةَ عَنْ سَالِمٍ يَعْنِي ابْنَ عَبْدِ اللَّهِ عَنِ ابْنِ عُمَرَ أَنَّهُ طَلَّقَ امْرَأَتَهُ وَهِيَ حَائِضٌ فَسَأَلَ عُمَرُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ مُرْهُ فَلْيُرَاجِعْهَا ثُمَّ لِيُطَلِّقْهَا طَاهِرًا أَوْ حَامِلًا
Musnad Ahmad 4558: Telah menceritakan kepada kami Waki' telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Muhammad bin Abdurrahman mantan budak keluarga Thalhah, dari Salim -yakni Abdullah- dari Ibnu Umar bahwa ia pernah menceraikan isterinya yang sedang haid, lalu Umar bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau pun menjawab: "Perintahkan ia untuk merujuknya, kemudian hendaklah ia ceraikan dalam keadaan suci atau hamil."
Musnad Ahmad Nomer 4558