مسند أحمد ١٨٥١٢: حَدَّثَنَا رَوْحٌ أَنْبَأَنَا ابْنُ جُرَيْجٍ أَخْبَرَنِي عَمْرُو بْنُ دِينَارٍ وَعَامِرُ بْنُ مُصْعَبٍ أَنَّهُمَا سَمِعَا أَبَا الْمِنْهَالِ يَقُولُ سَأَلْتُ الْبَرَاءَ بْنَ عَازِبٍ وَزَيْدَ بْنَ أَرْقَمَ فَقَالَا كُنَّا تَاجِرَيْنِ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَأَلْنَا النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الصَّرْفِ فَقَالَ إِنْ كَانَ يَدًا بِيَدٍ فَلَا بَأْسَ وَإِنْ كَانَ نَسِيئَةً فَلَا يَصْلُحُ
Musnad Ahmad 18512: Telah menceritakan kepada kami Rauh telah memberitakan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Amru bin Dinar dan Amir bin Mush'ab bahwa keduanya mendengar Abul Minhal berkata: saya bertanya kepada Al Baraa` bin Azib dan Zaid bin Arqam, keduanya pun berkata: Kami berdua adalah seorang pedagang pada masa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam. kami pernah bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tentang Ash Sharf, maka beliau pun bersabda: "Jika hal itu dilakukan secara kontan, maka tidaklah mengapa. Namun jika dilakukan dengan cara Nasi`ah (pembayarannya ditangguhkan), maka tidak boleh."
Musnad Ahmad Nomer 18512