AL-Hikam Pasal 207-209 Ibadah Menjadi Kebutuhan Hamba
Al-Hikam Pasal 207-209

IBADAH MENJADI KEBUTUHAN HAMBA

٢٠٧ - ٭ قَيِّدَ الطّاَعَاتِ بِاَعْياَنِ الاَوقاَتِ كىْ لاَ يَمْنَعكَ عَنْهاَوُجُوْدُ التَسْوِيْفِ ، ووَسَّعَ عَليْكَ الوَقْتَ كى تَبْقىٰ لك حِصَّة الاِخْتِيارِ ٭

207. “ Allah sengaja mengikat/ membatasi amal taat dengan waktu yang ditentukan, supaya engkau tidak teledor dan menunda-nunda amal, dan Allah memperluas waktunya supaya kamu tetap ada kesempatan beramal dan bisa memilih waktu yang lebih tepat, dan lebih baik.”

Sudah menjadi kebiasaan manusia senang menunda-nunda pekerjaan dan amal ibadah, sehingga Allah menetapkan waktu amal taat, seperti sholat lima waktu. Karena apabila waktunya tidak ditentukan pastilah manusia menunda-nunda yang akhirnya tidak sampai berbuat. Dan sebab belas kasih Allah, manusia diberi keluasan waktu, sehingga banyak kesempatan untuk bisa berbuat taat.

٢٠٨ - ٭ عَلِمَ قِلّة َ نُهُوضِ العِبَادِ الٰى مُعَاملَتِهِ فاَوجَبَ عليهم وُجُودَ طاعتهِ فساقهُمْ اِليها بِسَلاسلِ الاِيجَابِ. عجِبَ رَبُّكَ من قومٍ يُساقوُنَ الٰى الجَنَّةِ بالسَّلاسِلِ ٭

208. “ Allah mengetahui kurang semangatnya hamba untuk mengerjakan taat, maka diwajibkan kepada mereka untuk melakukan taat, dan mereka itu ditarik dengan rantai kewajiban. Tuhanmu heran dengan kaum yang ditarik masuk surga dengan rantai.”

Sesungguhnya Allah itu memerintahkan kepada hambanya untuk beribadah dan taat, dengan cara memaksa yakni dengan kewajiban. Dan Allah menakut-nakuti hambanya dengan neraka apabila tidak melakukan taat.




٢٠٩ - ٭ اَوجَبَ عليك وُجُودَ خِدْمَتهِ ومااَوْجَبَ عليكَ الاَّ دخولَ جَنـَّتِهِ ٭

209. “ Allah mewajibkan kepadamu berhidmah(berbuat Taat) kepada Allah, padahal yang sebenarnya hanya mewajibkan kamu masuk kedalam surgaNya.”

Pada kenyataan lahirnya hamba diwajibkan untuk taat beribadah kepada Allah, padahal sebenarnya ibadah yang diwajibkan atas hamba itu sedikitpun tidak bermanfaat kepada Nya, sebagaimana maksiat yang sama sekali tidak berpengaruh/mudhorot kepada Allah. Adapun sesungguhnya taat ibadah yang diwajibkan atas hamba itu untuk kepentingan dan kebaikan hamba itu sendiri, yakni supaya hamba masuk surga.

Sebagaimana diterangkan pada hikmah sebelumnya : Allah sangat heran dengan kaum yang harus ditarik dengan rantai (kewajiban), supaya mereka mau masuk surga. (yang seharusnya orang itu berebut untuk masuk surga, karena surga itu perkara yang agung, sangat indah dan penuh dengan kenikmatan dan kesenangan, tapi anehnya mereka tidak mau masuk surga, bahkan harus ditarik dengan rantai).

Syeih Abul Hasan As-Syadzily ra berkata : Hendaknya engkau mempunyai satu wirid(amalan) yang tidak engkau lupakan selamanya, yaitu mengalahkan hawa nafsu dan cinta kepada Allah swt.