AL-Hikam Pasal 225-226 Pengertian Wushulnya Hamba
Al-Hikam Pasal 225-226

"PENGERTIAN WUSHULNYA HAMBA"



٢٢٥ - ٭ وُصُولُكَ الَى اللهِ وُصولُكَ الىَ العلمِ بِهِ وَالاَّ فَجَلَّ رَبُّنَا اَنْ يَتصِلَ بِهِ شَىءٌ او تَتـَّصِلَ هُوَ بِشىءٍ ٭

225. “Wushul(sampai)mu kepada Allah itu sampaimu kepada ilmu yaqin atau makrifat yang sempurna terhadap Allah, kalau tidak begitu, Tuhan itu maha agung, muhal kalau sesuatu itu bertemu (bersambung) dengan Allah atau Allah itu bertemu (bersambung) dengan sesuatu.”

Sampai kepada ilmu yaqin/makrifat berarti : dengan mengtahui/meyaqini bahwa Allah itu satu dalam dzat, sifat dan af’al-Nya, Sempurna dalam kesempurnaan-Nya, dan meyakini kalau Allah itu lebih dekat kepadamu daripada dirimu.
Maksud dari muhal kalau sesuatu itu bertemu (bersambung) dengan Allah yaitu : seperti bertemu /bersambungnya sebagian bentuk/benda dengan bentuk lainnya, atau Allah itu bertemu (bersambung) dengan sesuatu, : tidak ada dekat kepada Allah, dan sampai(wushul) kepada-Nya, seperti dekat , bertemu / sampainya beberapa bentuk/jisim.



٢٢٦ - ٭ قُربُكَ مِنهُ ان تَكُونَ مُشَاهِداً لِقُرْبِهِ منكَ والاَّ فمِنْ اَيْنَ انْتَ وَوُجُودَقُربِهِ ٭

226. “ Dekatmu kepada Allah itu kalau kamu melihat(memperhatikan) dekatnya Allah kepdamu, kalau tidak demikian, maka darimanakah engkau dan adanya kamu dekat dengan Allah.”

Hakikat dekatmu kepada Allah itu jika engkau selalu sadar melihat dekatnya Allah kepadamu. Dan Allah itu tidak ada tubuh dan benda, akan tetapi Allah itu Tuhan yang suci dari sifat-sifat yang berubah, Allah itu bersifat dengan sifat- yang luhur dan sempurna. Dan bagaimana kamu bisa dekat dengan Allah sepert dekatnya jisim/tubuh?..