Al Hikam Pasal 248-249.
“MENOLAK GODAAN SYAITAN”
٭ اِذاَعلمْتَ انَّ الشَيطانَ لاَيغفـُلُ عَنكَ فلاَتَغـْفلْ انتَ عمَّنْ ناَصِيَتكَ بِيَدِهِ ٭
248. Jika engkau telah mengetahui bahwa syaitan itu tidak pernah lupa kepadamu, maka engkau jangan lupa kepada Tuhanmu yang nasibmu ada ditangan-Nya.”
Hai salik, ketahuilah bahwa syaitan itu sedetik pun tidak lupa kepadamu, karena syaetan mempunyai rumah didalam dadamu sebelah kiri, apabila kamu lupa pada Allah, maka syeitan akan menggodamu, tapi apabila kamu ingat dan berdzikir pada Allah, maka syeitan akan lari dari kamu.
Allah telah berfirman : Sesungguhnya syeitan itu musuhmu, maka nyatakanlah ia sebagai musuh.
Syeikh Abul-Abbas Al-Mursyi berkata : Dalam memahami ayat ini ada suatu kaum yang berfaham bahwa mereka diperintah untuk memusuhi syeitan, maka mereka mengerahkan segala tenaga untuk melawan/memusuhinya. Tetapi sebagian golongan kaum mengartikan : Sesungguhnya syeitan itu musuhmu dan Aku(Allah) kekasihmu, maka kaum ini sibuk kepada yang dicintai dan lupa pada musuhnya, akhirnya Allah sendiri yang melindungi kekasihnya dari gangguan syeitan sebagai musuh itu.
Abu Sa’id Al-Khudry ra. Berkata : Saya telah mendengar Rosulullah saw. Bersabda : Iblis berkata pada Tuhan,: Demi kemuliaan dan kebesaran –Mu , saya tetap akan menyesatkan anak Adam selama ruhnya masih dikandung badannya, maka Allah menjawab : Demi kemuliaan dan kebesaran-Ku, Aku akan mengampunkan anak Adam selama mereka minta ampun kepada-Ku.
Syeikh Dzunnun Al-Mishry berkata : jika syaitan itu dapat melihat engkau dari arah yang kamu tidak bisa melihatnya, maka Allah melihat padanya dari arah yang dia tidak bisa melihat pada Allah, karena itu berlindunglah kepada Allah dari gangguan syaitan. Syeikh Abu Hasim berkata : siapakah syaitan itu sehingga harus ditakuti, Demi Allah ia sudah pernah diikuti tetapi sama sekali tidak berguna menurut padanya, begitu pula ketika dilanggar/tidak ditaati, maka ia tidak dapat berbuat apa-apa.
Selanjutnya muallif menerangkan hikmah adanya syaitan :
٭ جعلهُ لك عدُوًّا لِيُحْوِشَكَ بِهِ اليْهِ وَحَرَّكَ اليهِ النَّفسَ لِيَدُومَ اِقـْباَلكَ عليهِ ٭
249. Allah sengaja menjadikan syaitan sebagai musuhmu, supaya kamu berlindung kepada Allah, demikian pula Allah menggerakkan nafsumu supaya engkau tetap selalu menghadap kepada Allah (untuk melawan hawa nafsu).”
Allah tidak menciptakan segala sesuatu itu sia-sia (tidak ada hikmahnya), firman Allah “Robbanaa-ma kholaqta hadzaa baathilaa-subhaanaka”.
Termasuk juga Allah menciptakan syaitan itu ada beberapa hikmah :
1, untuk menggiring/ menarik hamba kepada tuhannya. Karena hamba yang lemah itu ketika bertemu dengan musuhnya, ia akan lari kepada Tuannya untuk minta pertolongan dan perlindungan, dan Tuannya akan menanggung/menolongnya.
2, adanya suaatu bukti/hujjah sebagai hamba. Karena apabila hamba tidak taat pada perintah Tuannya, akan dikatakan : kamu taat pada musuhku dan durhaka kepadaKu.
3, terbuktinya kebaikan orang-orang mukmin dengan Mujahadah dan perlawanan terhadap godaan syaitan.
Seorang Ulama’ berkata : Sungguh aku diuji dengan empat musuh yang selalu melempar aku dengan anak panah yang dapat menembus, yaitu : iblis, dunia, hawa nafsu, dan syahwat. Ya Tuhanku hanya engkau yang dapat menyelamatkan aku.
Begitu juga Allah menggerakkan nafsu, adapun hikmah dan manfaatnya supaya hamba selalu dan tetap menghadap kepada Tuhannya.
Alhasil : sesungguhnya nafsu, syaitan , dunia, dan manusia itu semua berusaha memutuskan jalan kita menuju Allah, sedang nafsu itu lebih berbahaya dari pada syaitan dalm menggoda, karena nafsu itu musuh yang berhubungan erat dengan diri kita. Ibnu al-Qostholany menceritakan dari Syeikh Ahmad bin sahl, beliau berkata :
Musuhmu itu ada empat :
1, Dunia, senjatanya yaitu : betemu/berkumpul dengan makhluk(manusia), penjaranya : kholwat (menyendiri).
2, keinginan syahwat, senjatanya : berbicara, penjaranya : diam.
3, syaitan, senjatanya : kenyang, penjaranya : lapar.
4, nafsu, senjatanya : tidur, penjaranya : terjaga.