Al-Hikam Pasal 53-54
Memilih Sahabat
لاَتصْحَبْ من لاَيُنْهِضُكَ حالهُ ولاَ يَدُلُّكَ علَى اللهِ مقاَلهُ
53. "Jangan bersahabat dengan seseorang yang tidak membangkitkan semangat taat kepada Allah, prilakunya dan tidak memimpin engkau kejalan Allah apa yang dikatakannya."
Syarah
Dalam hadits: "Seseorang akan mengikuti pendirian [kelakuan] temannya, maka lihatlah saudaramu dengan siapakah harus didekati sebagai teman."
Sufyan Astsaury berkata: "Barangsiapa yang bergaul dengan orang banyak harus mengikuti mereka, dan barangsiapa mengikuti mereka, harus menjilat pada mereka, dan barangsiapa yang menjilat kepada mereka, maka ia binasa seperti mereka."
Sahl bin Abdullah berkata: "Berhati-hatilah [jangan] bersahabat dengan tiga macam manusia, 1. Pejabat pemerintah yang dzalim [kejam]. 2. Ahli quraa' yang pejilat. 3. Sufi gadungan [yang bodoh tentang hakikat tasawuf].
Ali bin Abi Thalib karramullah wajhah berkata: "Sejahat-jahat teman yang memaksa engkau bermuka-muka [menjilat] dan memaksa engkau minta maaf, atau selalu mencari alasan."
رُبَّمَا كُنْتَ مُسِيـْءـاً فأراكَ الاِحْساَنَ مِنْكَ صُحْبَتَكَ كمن هُوَ اَسْوَءُ حالاًمِنْكَ
54. "Terkadang engkau berbuat kekeliruan [dosa], maka ditampakkan kepadamu sebagai kebaikan, oleh karena persahabatanmu kepada orang yang jauh lebih rendah akhlaknya [Iman] dari padamu."
Syarah
Bersahabat dengan yang lebih rendah budi pekerti [iman] -nya itu, sangat berbahaya, sebab persahabatan itu pengaruh mempengaruhi, percaya mempercayai, sehingga dengan demikian sulit sekali untuk dapat melihat atau mengoreksi kesalahan sahabat yang kita sayangi bahkan kesetiaan sahabat akan membela kita dalam kekeliruan, kesalahan dan dosa, yang dengan itu kamu pasti akan binasa karenanya. Sedang seseorang tidak dapat mengoreksi diri sendiri, kecuali dengan kacamata orang lain, tetapi jika justru kacamata orang lain itu pula mengelabui kita, maka bahayalah yang pasti menimpa kepada kita.