AL-Hikam Pasal 88 Roja’ (Harapan) Dan Tamanni (Khayalan)

Al-Hikam Pasal 88

Roja’ (Harapan) Dan Tamanni (Khayalan)


الرَّجاءُ ماَ قاَرَنهُ عملٌ وِالاَّ فهُوَ اُمْنِيَّةٌ

"Pengharapan (Roja’) yang sesungguhnya ialah yang disertai amal perbuatan kalau tidak demikian, maka itu hanya angan-angan [khayalan] belaka".

Syarah

Yang dinamakan roja’ yaitu pengharapan yang dibarengi dengan amal. apabila tidak dibarengi amal tapi malah malas beramal dan masih berani melakukan maksiat dan dosa pengharapan itu disebut umniyyah atau lamunan. dan dia tertipu deng belas kasih Allah.

Rosulullah shollAllahu 'alaihi wasallam bersabda:

" Seorang yang sempurna akal ialah yang mengoreksi dirinya dan bersiap-siap untuk memghadapi maut, sedang orang bodoh ialah yang selalu menurutkan hawa nafsu dan mengharap berbagai macam harapan".

Syeikh Ma'ruf al-Karkhi berkata:

"Mengharap surga tanpa amal perbuatan itu dosa, dan mengharap syafa'at tanpa sebab berarti tertipu, dan mengharap rahmat dari siapa yang tidak engkau taati perintahnya berarti bodoh".

Al-Hasan rodhiyAllahu 'anhu berkata:

"Sesungguhnya ada beberapa orang oleh angan-angan keinginan pengampunan, sehingga mereka keluar dari dunia [mati], sedang belum ada bagi mereka kebaikan sama sekali. Sebab mereka berkata: Kami baik sangka terhadap Allah. Padahal berdusta dalam pengakuan itu, sebab andaikan mereka baik sangka terhadap Allah, tentu baik pula perbuatannya. Al-Hasan lalu membacakan ayat Qur'an:

وَذٰ لِكمُ ْ ظَنُّكمُ ُالَّذىِ ظَنـَنـْتُمْ بِرَبِّكُم اَرْداكمُ ْ فَاَصبَحْتـُمْ من الخاَسِرِينَ

“Itulah persangkaanmu terhadap Tuhan telah membinasakan kamu, maka kamu termasuk orang-orang yang rugi".

Al-Hasan berkata: Wahai hamba Allah berhati-hatilah kamu dari angan-angan [khayalan] yang palsu, sebab itu sebagai jurang kebinasaan, kamu akan lalai karenanya. Demi Allah, tidak pernah Allah memberi pada seorang hamba kebaikan semata-mata karena angan-angan belaka, baik untuk dunia maupun untuk akhirat.