AL-Hikam Pasal 126-127 Lihatlah Alam Ini Untuk Mengenal Allah

Al-Hikam Pasal 126-127

Lihatlah Alam Ini Untuk Mengenal Allah


اَمَرَكَ فِى هٰذِهِ الدَّارِ بِالنَّظَرِ فِى مُكَوَّناَتِهِ وَسَيَكـْشِفُ لَكَ فِى تِلْكَ الدَّارِ عَنْ كمَال ذاَتِهِ

126.” Allah memerintahkan kepadamu semasa hidup di dunia ini memperhatikan alam ciptaanNya(memikirkan mahluk didunia ini sehingga menjadikan ingat pada Allah). Dan kelak di akhirat Allah akan mamperlihatkan kepadamu kesempurnaan DzatNya”.

Syarah

Allah telah memerintahkan memperhatikan dan memikirkan mahluknya Allah, itu disebutkan dalam Alqur’an dalam beberapa ayat, aya yang jelas seperti firman Allah: “ QULIN-DHRUU-MAA-DZAA-FISSAMAA-WAATI WAL-ARDHI (perhatikanlah apa yang ada dilangit dan bumi)”.

Ada juga yang secara isyaroh seperti firman Allah yang artinya: “ dan di bumi itu ada bagian-bagian tanah yang berdekatan satu sama lainnya, ada kebun-kebun kurma dan anggur, ada tanaman yang sejenis dan beda jenis, yang kesemuanya itu disirami dengan satu macam air, sesungguhnya yang demikian itu mengandung tanda-tanda keagungan Allah, yang manfaat bagi orang-orang yang mau berfikir.” Satu macam air itu (air hujan) tetapi pohon yang disiram beda-beda, daunnya tidak sama,buahnya tidak sama, adakalanya sama tapi rasanya berbeda,itu semua pasti ada yang menetapkan, yaitu Allah.

Apabila mau memperhatikan alam semesta(makhluk) maka kelak di akhirat Allah akan membukakan hijab sehingga langsung bisa melihat DzatNya. Firman Allah: “ WUJUUHUY-YAUMA-IDZIN-NAADHIROH, ILAA-ROB-BIHAA NAADHIROH.(beberapa wajah pada hari kiamat itu berseri-seri,(bercahaya), karena ia dapat melihat Tuhannya”.


عَلِمَ مِنكَ اَنَّكَ لاَ تَصْبِرُ عَنْهُ فاَشـْهَدَكَ ماَ بَرَثَ مِنْهُ

127. “Allah ta’ala telah mengetahui, bahwa engkau tidak sabar jika tidak melihat Allah, maka Allah memperlihatkan ap-apa yang asli buatan Allah”.

Syarah

Orang yang berfikir tentang makhluk buatan Allah, dan mengetahui semua atas ketentuan Allah, tentu tidak sabar ingin mengetahui dzat yang membuat dan menentukan yaitu Allah. Berhubung itu tidak mungkin maka Allah memperkenalkan DiriNya lewat makhluk buatan-Nya.

Kerinduan yang berupa ingin melihat Allah itu, termasuk karunia yang agung dari Allah, dan ini termasuk maqom ihsan.

Dawuh mu’allif ini untuk orang-orang yang mencari Allah, yang dlm pikirannya sudah jauh dari selain Allah.

Ahli fikir itu ada dua:

1. Ahli fikir yang punya maksud mencari Allah/taqorrub kepada Allah, ini akan menghaasilkan cinta dan rindu bertemu Allah.

2. Ahli fikir yang untuk urusan dunia seperti mencari ilmu alam yang tidak ada maksud mencari Allah, ini tidak akan membuka mata hati.

Maka terhadap orang yang telah sampai kemaqom ihsan ini, Allah menganjurkan sabar melihat buatan-buatan Allah terlebih dahulu untuk diperlihatkan Dzat Allah di akhirat nanti.