بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
وَاِنْ كَادُوْا لَيَفْتِنُوْنَكَ عَنِ الَّذِيْٓ اَوْحَيْنَآ اِلَيْكَ لِتَفْتَرِيَ عَلَيْنَا غَيْرَهٗۖ وَاِذًا لَّاتَّخَذُوْكَ خَلِيْلًا ﴿٧٣﴾
wa ing kādụ layaftinụnaka 'anillażī auḥainā ilaika litaftariya 'alainā gairahụ wa iżal lattakhażụka khalīlā
Dan mereka hampir memalingkan engkau (Muhammad) dari apa yang telah Kami wahyukan kepadamu, agar engkau mengada-ada yang lain terhadap Kami; dan jika demikian tentu mereka menjadikan engkau sahabat yang setia. (73)
وَلَوْلَآ اَنْ ثَبَّتْنٰكَ لَقَدْ كِدْتَّ تَرْكَنُ اِلَيْهِمْ شَيْـًٔا قَلِيْلًا ۙ ﴿٧٤﴾
walau lā an ṡabbatnāka laqad kitta tarkanu ilaihim syai`ang qalīlā
Dan sekiranya Kami tidak memperteguh (hati)mu, niscaya engkau hampir saja condong sedikit kepada mereka. (74)
اِذًا لَّاَذَقْنٰكَ ضِعْفَ الْحَيٰوةِ وَضِعْفَ الْمَمَاتِ ثُمَّ لَا تَجِدُ لَكَ عَلَيْنَا نَصِيْرًا ﴿٧٥﴾
iżal la`ażaqnāka ḍi'fal-ḥayāti wa ḍi'fal-mamāti ṡumma lā tajidu laka 'alainā naṣīrā
Jika demikian, tentu akan Kami rasakan kepadamu (siksaan) dua kali lipat di dunia ini dan dua kali lipat setelah mati, dan engkau (Muhammad) tidak akan mendapat seorang penolong pun terhadap Kami. (75)
Ibnu Mardawaih dan Ibnu abi Hatim meriwayatkan dari Ishaq dari Muhammad dari Ikrimah dari Ibnu Abbas bahwa Umayyah bin Khalaf, abu Jahl bin hisyam dan sejumlah pembesar Quraisy lainnya mendatangi Rasulullah dan berkata, “Hai Muhammad, sembahlah tuhan kami, nanti kami akan masuk agamamu.” Rasulullah tidak enak hati kalau berseteru dengan kaumnya dan beliau berharap mereka masuk islam, maka dari itu beliau bersikap lunak terhadap mereka.maka Allah menurunkan ayat ini hingga ayat 75. Ini adalah riwayat yang paling shahih tentang ayat ini. Sanadnya jayyid dan ada riwayat lain yang menguatkannya.
Abu syaikh meriwayatkan dari sa’id bin zubair bahwa dahulu Rasulullah biasanya mengusap Hajar Aswad. Maka orang Quraisy pun berkata,” kami tidak akan membiarkanmu mengusapnya kecuali kalau kamu mengusap tuhan-tuhan kami”. Maka Rasulullah berkata dalam hati,”apa salahnya kalau aku lakukan , sementara Allah pun mengetahui aku tidak menyetujuinya. Maka turunlah ayat ini.
Abu syaikh juga meriwayatkan yang serupa dari ibnu shihab. Sementara dari jubair bin nufair ia meriwayatkan bahwa Quarisy mendatangi Nabi saw, lalu berkata,”kalau benar kamu diutus kepada kami, usirlah orang-orang rendahan dan bekas budak yang mengikutimu agar kamilah yang menjadi sahabatmu.” Rasulullah lalu bergaul dengan mereka hingga turunlah ayat ini.
Dia juga meriwayatkan dari Muhammad bin ka’ab al-Qarzhi bahwa Nabi saw membaca,”demi bintang... hingga ayat 19. Lalu setan membisikan kepada beliau,”itu termasuk kenikmatan yang paling utama dan sesungguhnya pertolongan mereka(latta dan uzza) sangatlah dibutuhkan. Maka turunlah ayat 76 surat al-isra. beliau tetap bersedih hingga Allah menurunkan ayat 22 surat al-Hajj.
Ini menunjukkan bahwa ayat-ayat ini surat makiyah. Adapun yang mengatakan bahwa ini ayat madaniah beralasan dengan riwayat ibnu Mardawaih dari al-Aufi dari ibnu Abbas bahwa orang-orang Tsaqif berkata kepad Nabi saw,” beri kami waktu satu tahun agar kami memberikan persembahan kepada tuhan-tuhan kami. Kalau kamu sudah memiliki barang-barang persembahan maka kami akan menyimpannya, lalu kami masuk Islam dan meghancurkan Tuhan-tuhan itu”. Maka Rasulullah hendak memberikan tangguhan waktu buat mereka. Sanad hadis ini lemah.