بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
وَمَآ اَرْسَلْنَا قَبْلَكَ مِنَ الْمُرْسَلِيْنَ اِلَّآ اِنَّهُمْ لَيَأْكُلُوْنَ الطَّعَامَ وَيَمْشُوْنَ فِى الْاَسْوَاقِۗ وَجَعَلْنَا بَعْضَكُمْ لِبَعْضٍ فِتْنَةً ۗ اَتَصْبِرُوْنَۚ وَكَانَ رَبُّكَ بَصِيْرًا ۔ ﴿٢٠﴾
wa mā arsalnā qablaka minal-mursalīna illā innahum laya`kulụnaṭ-ṭa'āma wa yamsyụna fil-aswāq, wa ja'alnā ba'ḍakum liba'ḍin fitnah, a taṣbirụn, wa kāna rabbuka baṣīrā
Dan Kami tidak mengutus rasul-rasul sebelummu (Muhammad), melainkan mereka pasti memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar. Dan Kami jadikan sebagian kamu sebagai cobaan bagi sebagian yang lain. Maukah kamu bersabar? Dan Tuhanmu Maha Melihat. (20)
Al-Wahidi meriwayatkan dari Juwaibir dari adh-Dhahhak dari Ibnu Abbas bahwa ketika kaum musyrikin menyindir Rasulullah miskin dengan mengatakan, “Mengapa rasul ini memakan makanan dan berjalan-jalan di pasar?” Rasulullah merasa sedih. Maka turunlah ayat ini. Ibnu Jarir meriwayatkan hal senada dari Sa’id dan Ikrimah dari Ibnu Abbas.