بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
اِلَّا مَنْ تَابَ وَاٰمَنَ وَعَمِلَ عَمَلًا صَالِحًا فَاُولٰۤىِٕكَ يُبَدِّلُ اللّٰهُ سَيِّاٰتِهِمْ حَسَنٰتٍۗ وَكَانَ اللّٰهُ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا ﴿٧٠﴾
illā man tāba wa āmana wa 'amila 'amalan ṣāliḥan fa ulā`ika yubaddilullāhu sayyi`ātihim ḥasanāt, wa kānallāhu gafụrar raḥīmā
kecuali orang-orang yang bertobat dan beriman dan mengerjakan kebajikan; maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebaikan. Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. (70)
Al-Bukhari dan lain-lain meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa ketika turun ayat , “Dan orang-orang yang tidak mempersekutukan Allah..”(25:68). orang-orang musyrik Mekah berkata, “Kami telah membunuh tanpa hak, menyembah Tuhan lain di samping menyembah Allah, dan melakukan perbuatan keji (zina).” Maka turunlah ayat ini.