بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
وَلَمَّا ضُرِبَ ابْنُ مَرْيَمَ مَثَلًا اِذَا قَوْمُكَ مِنْهُ يَصِدُّوْنَ ﴿٥٧﴾
wa lammā ḍuribabnu maryama maṡalan iżā qaumuka min-hu yaṣiddụn
Dan ketika putra Maryam (Isa) dijadikan perumpamaan, tiba-tiba kaummu (Suku Quraisy) bersorak karenanya. (57)
وَقَالُوْٓا ءَاٰلِهَتُنَا خَيْرٌ اَمْ هُوَ ۗمَا ضَرَبُوْهُ لَكَ اِلَّا جَدَلًا ۗبَلْ هُمْ قَوْمٌ خَصِمُوْنَ ﴿٥٨﴾
wa qālū a ālihatunā khairun am huw, mā ḍarabụhu laka illā jadalā, bal hum qaumun khaṣimụn
Dan mereka berkata, “Manakah yang lebih baik tuhan-tuhan kami atau dia (Isa)?” Mereka tidak memberikan (perumpamaan itu) kepadamu melainkan dengan maksud membantah saja, sebenarnya mereka adalah kaum yang suka bertengkar. (58)
اِنْ هُوَ اِلَّا عَبْدٌ اَنْعَمْنَا عَلَيْهِ وَجَعَلْنٰهُ مَثَلًا لِّبَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ ۗ ﴿٥٩﴾
in huwa illā 'abdun an'amnā 'alaihi wa ja'alnāhu maṡalal libanī isrā`īl
Dia (Isa) tidak lain hanyalah seorang hamba yang Kami berikan nikmat (kenabian) kepadanya dan Kami jadikan dia sebagai contoh pelajaran bagi Bani Israil. (59)
Diriwayatkan oleh Ahmad dengan sanad yang shahih dan Ath-Thabrani yang bersumber dari Ibnu Abbas, bahwa Rasulullah berkata kepada kaum Quraisy: “Tak akan memberikan kebaikan sedikit pun sesuatu yang disembah selain Allah”. kaum Quraisy berkata: “Bukankah engkau menganggap bahwa Isa adalah Nabi dan seorang hamba yang saleh, padahal ia pun disembah”. Ayat ini (Surat Az-Zukhruf: 57-59) turun berkenaan dengan pertiwa diatas yang melukiskan kaum Quraisy yang selalu berusaha membantah ajaran Rasulullah Saw.