بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
سَبَّحَ لِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۚ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ ﴿١﴾
sabbaḥa lillāhi mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, wa huwal-'azīzul-ḥakīm
Apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi bertasbih kepada Allah; dan Dialah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana. (1)
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَ تَقُوْلُوْنَ مَا لَا تَفْعَلُوْنَ ﴿٢﴾
yā ayyuhallażīna āmanụ lima taqụlụna mā lā taf'alụn
Wahai orang-orang yang beriman! Mengapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? (2)
Imam At-Tirmidzi meriwayatkan suatu riwayat, demikian juga Al-Hakim yang menilainya shahih, dari Abdullah bin Salam yang berkata, “Sekiranya saja kita mengetahui amalan yang paling disukai oleh Allah, tentu kita akan mengamalkannya. Allah lalu menurunkan ayat, ‘Apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi bertasbih kepada Allah; dan Dialah yang Mahaperkasa, Mahabijaksana. Wahai orang-orang yang beriman! Mengapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan?’ Rasulullah lantas membacakannya hingga akhir.”
Ibnu Jarir meriwayatkan dari Ibnu Abbas riwayat yang senada dengan diatas.