بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا هَلْ اَدُلُّكُمْ عَلٰى تِجَارَةٍ تُنْجِيْكُمْ مِّنْ عَذَابٍ اَلِيْمٍ ﴿١٠﴾
yā ayyuhallażīna āmanụ hal adullukum 'alā tijāratin tunjīkum min 'ażābin alīm
Wahai orang-orang yang beriman! Maukah kamu Aku tunjukkan suatu perdagangan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih? (10)
Dirwayatkan dari Abu Shaleh, “Mereka berkata, ‘Sekiranya kita mengetahui amalan yang paling utama dan paling disukai oleh Allah.’ Setelah itu, turunlah ayat ini. Akan tetapi, mereka ternyata enggan untuk berjihad sehingga turunlah ayat 2, ‘Wahai orang-orang yang beriman! Mengapa kamu mengatakan yang tidak kamu kerjakan?’ ”
Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Ali dari Ibnu Abbas riwayat yang mirip dengan diatas.
Ibnu Abi Hatim juga meriwayatkan dari Ikrimah dari Ibnu Abbas, demikian juga Ibnu Jarir dari Adh-Dhahhak yang berkata, “Ayat, ‘Wahai orang-orang yang beriman! Mengapa kamu mengatakan yang tidak kamu kerjakan?’ Diturunkan berkenaan dengan seorang laki-laki yang dalam peperangan mengucappkan akan melakukan tindakan-tindakan yang ternyata tidak ia lakukan, yaitu menebaskan pedang, menusukkan tombak serta membunuh (pihak musuh).”
Ibnu Abi Hatim juga meriwayatkan dari Muqatil bahwa ayat ini turun berkenaan dengan larinya beberapa orang sahabat dari medan perang ketika berkecamuknya Perang Uhud.