صحيح البخاري ٤٧١٩: حَدَّثَنَا عَبْدَانُ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ قَالَ أَخْبَرَنِي يُونُسُ عَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ حَدَّثَنِي قَبِيصَةُ بْنُ ذُؤَيْبٍ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا هُرَيْرَةَ يَقُولُ نَهَى النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ تُنْكَحَ الْمَرْأَةُ عَلَى عَمَّتِهَا وَالْمَرْأَةُ وَخَالَتُهَا فَنُرَى خَالَةَ أَبِيهَا بِتِلْكَ الْمَنْزِلَةِ لِأَنَّ عُرْوَةَ حَدَّثَنِي عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ حَرِّمُوا مِنْ الرَّضَاعَةِ مَا يَحْرُمُ مِنْ النَّسَبِ
Shahih Bukhari 4719: Telah menceritakan kepada kami Abdan Telah mengabarkan kepada kami Abdullah ia berkata: Telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Az Zuhri ia berkata: Telah menceritakan kepadaku Qabishah bin Dzu`aib bahwa ia mendengar Abu Hurairah berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melarang bilamana wanita dimadu dengan bibinya (baik dari ibnu atau bapak). Dan menurut kami, bibi bapaknya termasuk juga dalam larangan tersebut. Sebabnya, Urwah Telah menceritakan kepadaku dari Aisyah, ia berkata: "Persusuan akan mengharamkan sebagaimana apa yang diharamkan nasab."
Shahih Bukhari Nomer 4719