صحيح البخاري ٤٧٨٨: حَدَّثَنَا أَبُو نُعَيْمٍ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ دِينَارٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ كُنَّا نَتَّقِي الْكَلَامَ وَالِانْبِسَاطَ إِلَى نِسَائِنَا عَلَى عَهْدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَيْبَةَ أَنْ يَنْزِلَ فِينَا شَيْءٌ فَلَمَّا تُوُفِّيَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَكَلَّمْنَا وَانْبَسَطْنَا
Shahih Bukhari 4788: Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abdullah bin Dinar dari Ibnu 'Umar radliyallahu 'anhuma, ia berkata: Di masa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, dahulu kami khawatir untuk menasehati dan memberi arahan pada isteri-isteri kami dan kami juga khawatir jangan-jangan wahyu turun berkenaan dengan kami. Maka ketika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam wafat, kami pun berani angkat bicara dan memberi arahan pada mereka.
Shahih Bukhari Nomer 4788