Hadits Shahih Bukhari

الحدود

Kitab Hukum Hudud

أحكام أهل الذمة وإحصانهم إذا زنوا ورفعوا إلى الإمام
Hukum ahli dzimmah dan pernikahan mereka jika berzina dan dilaporkan imam

صحيح البخاري ٦٣٣٥: حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَاحِدِ حَدَّثَنَا الشَّيْبَانِيُّ سَأَلْتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ أَبِي أَوْفَى عَنْ الرَّجْمِ فَقَالَ رَجَمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْتُ أَقَبْلَ النُّورِ أَمْ بَعْدَهُ قَالَ لَا أَدْرِي تَابَعَهُ عَلِيُّ بْنُ مُسْهِرٍ وَخَالِدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ وَالْمُحَارِبِيُّ وَعَبِيدَةُ بْنُ حُمَيْدٍ عَنْ الشَّيْبَانِيِّ وَقَالَ بَعْضُهُمْ الْمَائِدَةِ وَالْأَوَّلُ أَصَحُّ

Shahih Bukhari 6335: Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il telah menceritakan kepada kami Abdul Wahid telah menceritakan kepada kami Asy Syaibani, aku bertanya kepada 'Abdullah bin bin Abi Awfa tentang rajam, ia menjawab: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah merajam. Kemudian saya bertanya lagi: 'Itu terjadi sebelum diturunkan surat An Nur ataukah sesudahnya? ' Ia menjawab: 'Saya tidak tahu'. hadits ini diperkuat oleh 'Ali bin Mushir, Khalid bin Abdullah, Al Muharibi, Abidah bin Humaid dari Asy Syaibani dan mengatakan: 'Sebagian mereka mengatakan surat almaidah, dan yang pertama (surat An nur) lebih sahih.'

Shahih Bukhari Nomer 6335