Hadits Shahih Bukhari

الأذان

Kitab Adzan

وضوء الصبيان ومتى يجب عليهم الغسل والطهور وحضورهم
Tentang Wudlu'nya Anak-anak dan Kapan Mereka Diwajibkan Mandi, Bersuci Dan Kehadiran Mereka Pada Shalat Jama'ah di Masjid

صحيح البخاري ٨١٢: حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَمْرٍو قَالَ أَخْبَرَنِي كُرَيْبٌ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ بِتُّ عِنْدَ خَالَتِي مَيْمُونَةَ لَيْلَةً فَقَامَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمَّا كَانَ فِي بَعْضِ اللَّيْلِ قَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَتَوَضَّأَ مِنْ شَنٍّ مُعَلَّقٍ وُضُوءًا خَفِيفًا يُخَفِّفُهُ عَمْرٌو وَيُقَلِّلُهُ جِدًّا ثُمَّ قَامَ يُصَلِّي فَقُمْتُ فَتَوَضَّأْتُ نَحْوًا مِمَّا تَوَضَّأَ ثُمَّ جِئْتُ فَقُمْتُ عَنْ يَسَارِهِ فَحَوَّلَنِي فَجَعَلَنِي عَنْ يَمِينِهِ ثُمَّ صَلَّى مَا شَاءَ اللَّهُ ثُمَّ اضْطَجَعَ فَنَامَ حَتَّى نَفَخَ فَأَتَاهُ الْمُنَادِي يَأْذَنُهُ بِالصَّلَاةِ فَقَامَ مَعَهُ إِلَى الصَّلَاةِ فَصَلَّى وَلَمْ يَتَوَضَّأْ قُلْنَا لِعَمْرٍو إِنَّ نَاسًا يَقُولُونَ إِنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَنَامُ عَيْنُهُ وَلَا يَنَامُ قَلْبُهُ قَالَ عَمْرٌو سَمِعْتُ عُبَيْدَ بْنَ عُمَيْرٍ يَقُولُ إِنَّ رُؤْيَا الْأَنْبِيَاءِ وَحْيٌ ثُمَّ قَرَأَ إِنِّي أَرَى فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ

Shahih Bukhari 812: Telah menceritakan kepada kami 'Ali bin 'Abdullah berkata: telah mengabarkan kepada kami Sufyan dari 'Amru berkata: telah mengabarkan kepadaku Kuraib dari Ibnu 'Abbas radliyallahu 'anhuma berkata: "Suatu malam aku pernah menginap di rumah bibiku, Maimunah radliyallahu 'anha. Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tidur dan bangun kembali di sebagian waktu malam, beliau berwudlu dari geriba yang sudah digantung secara ringan -'Amru teramat mensedikitkan (air yang dipakai)-. Kemudian beliau berdiri shalat, lalu aku bangun: berwudlu sebagaimana beliau wudlu. Kemudian aku datang dan berdiri di sisi kiri beliau, namun kemudian beliau menggeser aku ke sebelah kanannya. Lalu beliau shalat menurut apa yang Allah kehendaki (lamanya), kemudian beliau berbaring tertidur hingga mendengkur. Setelah itu datanglah seorang mu'adzin yang memberitahukan bahwa waktu shalat shubuh telah tiba. Beliau kemudian berangkat bersama mu'adzin tersebut untuk menunaikan shalat dengan tidak berwudlu lagi." Kami tanyakan kepada 'Amru: "Orang-orang mengatakan bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam (jika tidur), mata beliau tidur namun hatinya tidak." Maka 'Amru menjawab: Aku mendengar 'Ubaid bin 'Umair berkata: "Sesungguhnya mimpinya para Nabi adalah wahyu." Lalu dia membaca firman Allah: Sesungguhnya Aku melihat dalam mimpi bahwa Aku menyembelihmu (Ash Shaffaat: 102).

Shahih Bukhari Nomer 812