Muhammad bin Hibban bin Ahmad bin Hibban atau Hatim at-Tamimi al-Busti as-Sijistani
صحيح ابن حبان ٢٣٧٢: أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَلِيِّ بْنِ الْمُثَنَّى، قَالَ: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللهِ بْنِ نُمَيْرٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا أَبُو خَالِدٍ الأَحْمَرُ، عَنِ ابْنِ عَجْلاَنَ، عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ، عَنْ أَبِيهِ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِذَا صَلَّى أَحَدُكُمْ إِلَى سُتْرَةٍ، فَلْيَدْنُ مِنْهَا، فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَمُرُّ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا، وَلاَ يَدَعْ أَحَدًا يَمُرُّ بَيْنَ يَدَيْهِ.
Shahih Ibnu Hibban 2372: Ahmad bin Ali bin Al Mutsanna mengabarkan kepada kami, dia berkata: Muhammad bin Abdullah bin Numair menceritakan kepada kami, dia berkata: Abu Khalid Al Ahmar menceritakan kepada kami dari Ibnu Ajian, dari Zaid bin Aslam, dari Abdurrahman bin Abu Sa'id Al Khudri, dari ayahnya, dia berkata: Rasulullah bersabda, "Apabila salah seorang dari kalian shalat menghadap ke sutrah maka hendaklah mendekat padanya, karena syetan akan lalang antara dia dengan sutrah itu, dan janganlah dia membiarkan ada orang yang melintas di hadapannya."228
Shahih Ibnu Hibban Nomer 2372