Muhammad bin Ishaq Abu Bakar bin Khuzaimah an Naisabury
صحيح ابن خزيمة ١١٤: نا عَبْدَةُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الْخُزَاعِيُّ، أَخْبَرَنَا يَحْيَى بْنُ آدَمَ، عَنْ مِسْعَرٍ، عَنْ عَمْرِو بْنِ مُرَّةَ، عَنْ سَالِمِ بْنِ أَبِي الْجَعْدِ، عَنْ أَخِيهِ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: أَرَادَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يَتَوَضَّأَ مِنْ سِقَاءٍ، فَقِيلَ لَهُ: إِنَّهُ مَيِّتَةٌ قَالَ: «دِبَاغُهُ يَذْهَبُ بِخُبْثِهِ أَوْ نَجَسِهِ أَوْ رِجْسِهِ»
Shahih Ibnu Khuzaimah 114: Abdah bin Abdullah Al Khuza’i mengabarkan kepada kami, Yahya bin Adam mengabarkan kepada kami, dari Mis’ar, dari Amr bin Murrah, dari Salim bin Abu Al Ja’d, dari saudara laki-lakinya, dari Ibnu Abbas, ia berkata, “Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam hendak berwudhu dengan air di sebuah tempat dari kulit, lalu ada yang mengatakan, “Sesungguhnya itu kulit bangkai.” Beliau bersabda, “Penyamakan kulit itu menghilangkan rijs (semua yang dipandang menjijikkan) atau kotorannya. ” 219
Shahih Ibnu Khuzaimah Nomer 114