Muhammad bin Ishaq Abu Bakar bin Khuzaimah an Naisabury
صحيح ابن خزيمة ١٥٩: نا أَبُو عَمَّارٍ، نا الْفَضْلُ بْنُ مُوسَى، عَنْ زَيْدِ بْنِ زِيَادٍ هُوَ ابْنُ أَبِي الْجَعْدِ، عَنْ جَامِعِ بْنِ شَدَّادٍ، عَنْ طَارِقٍ الْمُحَارِبِيِّ قَالَ: رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَرَّ فِي سُوقِ ذِي الْمَجَازِ وَعَلَيْهِ حُلَّةٌ حَمْرَاءُ، وَهُوَ يَقُولُ: " يَا أَيُّهَا النَّاسُ، قُولُوا: لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ تُفْلِحُوا "، وَرَجُلٌ يَتْبَعُهُ يَرْمِيَهُ بِالْحِجَارَةِ قَدْ أَدْمَى كَعْبَيْهِ وَعُرْقُوبَيْهِ، وَهُوَ يَقُولُ: يَا أَيُّهَا النَّاسُ لَا تُطِيعُوهُ فَإِنَّهُ كَذَّابٌ، فَقُلْتُ: مَنْ هَذَا؟ قَالُوا: غُلَامُ بَنِي عَبْدِ الْمُطَّلِبِ، فَقُلْتُ: مَنْ هَذَا الَّذِي يَتْبَعُهُ يَرْمِيهِ بِالْحِجَارَةِ؟ قَالُوا: هَذَا عَبْدُ الْعُزَّى أَبُو لَهَبٍ قَالَ أَبُو بَكْرٍ: «وَفِي هَذَا الْخَبَرِ دَلَالَةٌ أَيْضًا عَلَى أَنَّ الْكَعْبَ هُوَ الْعَظْمُ النَّاتِئُ فِي جَانِبَيِ الْقَدَمِ إِذِ الرَّمْيَةُ إِذَا جَاءَتْ مِنْ وَرَاءِ الْمَاشِي لَا تَكَادُ تُصِيبُ الْقَدَمَ إِذِ السَّاقُ مَانِعٌ أَنْ تُصِيبَ الرَّمْيَةُ ظَهَرَ الْقَدَمِ»
Shahih Ibnu Khuzaimah 159: Abu Ammar mengabarkan kepada kami, Al Fadhl bin Musa mengabarkan kepada kami dari Zaid bin Ziad —ia adalah Ibnu Abu Al Ja’d— dari Jami’ bin Syaddad dari Thariq Al Muhairibi, ia berkata, “Aku melihat Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam melintas di pasar Dzulmajaz, beliau mengenakan pakaian merah. Beliau bersabda, “ Wahai sekalian manusia, ucapkanlah, “Laa ilaaha illallaah (tiada tuhan selain Allah), niscaya kalian beruntung." Seseorang mengikuti beliau lalu melempari dengan batu. Ia membuat dua mata kaki dan dua urat di atas tumit beliau berdarah. Ia berkata, “Wahai manusia, jangan kalian mentaatinya, karena ia pendusta.” Aku bertanya, “Siapa laki- laki ini?” Mereka menjawab, “Pemuda Bani Abdul Muththalib.” Lalu aku bertanya lagi, “Siapa laki-laki yang mengikuti seraya melemparinya dengan batu?” Mereka menjawab, “Yang ini Abdul Uzza Abu Lahab.” 266 Abu Bakar berkata, “Dalam hadits ini juga ada petunjuk bahwa mata kaki adalah tulang yang menonjol di dua sisi telapak kaki, karena lemparan itu bila datang dari belakang orang yang berjalan, hampir tidak akan mengenai telapak kaki, karena betis menghalangi lemparan itu mengenai punggung telapak kaki.”
Shahih Ibnu Khuzaimah Nomer 159