Muhammad bin Ishaq Abu Bakar bin Khuzaimah an Naisabury
صحيح ابن خزيمة ١٩٣: نا مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى، وَمُحَمَّدُ بْنُ رَافِعٍ قَالَا: حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ، أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ، عَنْ عَاصِمِ بْنِ أَبِي النَّجُودِ، عَنْ زِرِّ بْنِ حُبَيْشٍ قَالَ: أَتَيْتُ صَفْوَانَ بْنَ عَسَّالٍ الْمُرَادِيَّ، فَقَالَ: مَا جَاءَ بِكَ؟ قُلْتُ: جِئْتُ أَنْبِطُ الْعِلْمَ قَالَ: فَإِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: «مَا مِنْ خَارِجٍ يَخْرُجُ مِنْ بَيْتِهِ في طْلُبَ الْعِلْمَ إِلَّا وَضَعَتْ لَهُ الْمَلَائِكَةُ أَجْنِحَتَهَا رِضَاءً بِمَا يَصْنَعُ» قَالَ: قَدْ جِئْتُكَ أَسْأَلُكَ، عَنِ الْمَسْحِ عَلَى الْخُفَّيْنِ قَالَ: «نَعَمْ كُنَّا فِي الْجَيْشِ الَّذِي بَعَثَهُمْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَمَرَنَا أَنْ نَمْسَحَ عَلَى الْخُفَّيْنِ إِذَا نَحْنُ أَدْخَلْنَاهُمَا عَلَى طُهُورٍ، ثَلَاثًا إِذَا سَافَرْنَا، وَلَيْلَةً إِذَا أَقَمْنَا، وَلَا نَخْلَعَهُمَا مِنْ غَائِطٍ وَلَا بَوْلٍ، وَلَا نَخْلَعَهُمَا إِلَّا مِنْ جَنَابَةٍ» ، وَقَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: «إِنَّ بِالْمَغْرِبِ بَابًا مَفْتُوحًا لِلتَّوْبَةِ مَسِيرَتُهُ سَبْعُونَ سَنَةً لَا يُغْلَقُ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا» نَحْوَهُ قَالَ أَبُو بَكْرٍ: " ذَكَرْتُ لِلْمُزَنِيِّ خَبَرَ عَبْدِ الرَّزَّاقِ، فَقَالَ: حَدَّثَ بِهَذَا أَصْحَابُنَا؛ فَإِنَّهُ لَيْسَ للِشَّافِعِيِّ حُجَّةٌ أَقْوَى مِنْ هَذَا "
Shahih Ibnu Khuzaimah 193: Muhammad bin Yahya dan Muhammad bin Rafi’ mengabarkan kepada kami, keduanya berkata, Abdurrazzaq menceritakan kepada kami, Ma’mar mengabarkan kepada kami dari Ashim bin Abu An Najud dari Zirr bin Hubaisy, ia berkata: Aku pernah mendatangi Shafwan bin Assal Al Maradi, lalu ia bertanya, “Ada apa denganmu?” Aku menjawab, “Aku datang ingin mencari ilmu.” Ia berkata, “Sesungguhnya aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda, “Tidak ada orang yang keluar dari rumahnya untuk mencari ilmu, melainkan para malaikat meletakkan sayap untuknya karena senang dengan apa yang ia lakukan?” Zirr berkata, “Aku datang kepadamu hendak bertanya masalah mengusap khuf”. Ia berkata, “Ya. Kami dulu pernah menjadi tentara yang dikirim Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam, beliau memerintahkan kami untuk mengusap khuf bila kami memasukkan kedua kaki dalam keadaan suci; selama tiga hari bila kami dalam perjalanan, dan satu malam bila kami mukim. Kami tidak melepasnya sebab akan membuang air besar atau kecil dan hanya melepasnya karena jinabat.” Ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda, “Sesungguhnya di Maghrib ada pintu yang dibuka untuk taubat, jarak perjalanannya tujuh puluh tahun, pintu itu tidak di tutup sampai matahari terbit dari tempat terbenamnya."299 Abu Bakar berkata, “Aku pernah menyebutkan hadits Abdurrazzaq kepada Al Muzani. Lalu ia berkata, ‘Murid-muridku menceritakan hadits ini, sesungguhnya Asy-Syafi’i tidak mempunyai hujjah yang lebih kuat daripada hadits ini’.“
Shahih Ibnu Khuzaimah Nomer 193